Pemeliharaan Hasil Transplantasi Terumbu Karang Di Zona Rehabilitasi SPTN Wilayah III Popolii Balai TN Kepulauan Togean

Kamis, 02 Mei 2019

Ampana, 2 Mei 2019. Balai Taman Nasional Kepulauan Togean melakukan pemeliharaan hasil transplantasi terumbu karang di Zona Rehabilitasi Reef Lumpatan yang berada di bagian utara Kecamatan Walea Kepulauan, SPTN Wilayah III Popolii. Kegiatan pemeliharaan tersebut dilaksanakan selama empat hari mulai tanggal 21 – 24 April 2019 oleh personil SPTN Wilayah III Popolii dibantu oleh beberapa orang Masyarakat Mitra Polhut (MMP).

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, diketahui bahwa hasil transplantasi yang ditanam pada tahun 2017 mengalami pertumbuhan yang kurang baik dan tidak sedikit dari bibit karang yang ditanam mengalami kematian. Hal tersebut disinyalir akibat kedalaman lokasi penanaman yang kurang tepat, sehingga bibit karang tidak mendapatkan arus yang cukup. Sebagaimana diketahui, arus sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan terumbu karang, karena memberikan supply makanan bagi bibit karang.

Upaya yang dilakukan dalam kegiatan pemeliharaan hasil transplantasi diawali dengan pemindahan substrat ke lokasi dengan kedalaman yang lebih dangkal, kemudian setelah semua substrat terkumpul di lokasi baru, tim melanjutkan dengan pembersihan substrat dari lumut maupun sponges yang tumbuh di bagian besi substrat, sementara sebagian anggota tim lainnya mencari bibit untuk penyulaman. Proses penyulaman diperlukan untuk mengganti bibit mati dengan bibit baru.

Menurut data Taman Nasional Kepulauan Togean, jumlah fragmen karang ditanam pada tahun 2017 di Reef Lumpatan adalah sebanyak 1.680 bibit (105 substrat). Sementara pada kegiatan ini sebanyak ±400 bibit karang baru digunakan untuk penyulaman 30 substrat. Diketahui, sebesar ±23,81% bibit mengalami kematian, sedangkan sisanya tumbuh dengan baik.

Transplantasi terumbu karang tidak serta merta selesai setelah bibit ditanam di substrat dan disusun di dasar laut. Diperlukan upaya monitoring dan pemeliharaan hasil transplantasi terumbu karang guna memantau pertumbuhan terumbu karang, sehingga upaya pemulihan ekosistem terumbu karang dapat dipastikan berhasil di kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean.

Sumber: Irvan Dali - Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Kepulauan Togean

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini