Bahas Peta Laut TN Wakatobi, Balai TN Wakatobi Gandeng PEH Muda

Jumat, 14 Desember 2018

Wakatobi, 13 Desember 2018. Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW) gelar sosialisasi peta laut (peta wisata bahari) Taman Nasional Wakatobi (TNW) di Aula Hotel Wakatobi.  Acara ini dihadiri POS TNI Angkatan Laut, Satuan Polair Polres Wakatobi, Syahbandar Pelabuhan Wanci, para pelaku usaha wisata, forum nelayan, Lembaga Pengkajian Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi, Kampus Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi dan para pihak lainnya.  Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I membuka acara mewakili Kepala Balai Taman Nasional.  Kepala SPTN Wilayah I, Union menyampaikan bahwa sosialisasi peta laut (peta wisata bahari) TNW untuk menyebarluaskan peta laut (peta wisata bahari) TNW yang dibuat oleh Pusat Hidrografi dan Oceanografi TNI AL (Pushidrosal) kepada para pihak dalam melaksanakan aktifitas wisata dan pelayaran di perairan TNW.

Jimi Purnama Putra selaku Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Muda pada Balai Taman Nasional Wakatobi menyampaikan materi sosialisasi peta laut (peta wisata bahari) TNW dengan latar belakang pembuatan peta laut (peta wisata bahari) TNW, proses pembuatan peta laut (peta wisata bahari) TNW dan hasil peta yang telah dibuat oleh Pushidrosal.  Jimi Purnama Putra menekankan bahwa pembuatan peta laut (peta wisata bahari) TNW adalah hasil kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Perhubungan dan Pushidrosal. Peta laut yang dibuat terdiri dari Peta Wisata Bahari dan Peta Tematik Alur Pelayaran, Sarana Bantu Navigasi-pelayaran dan daerah Labuh kapal di alur pelayaran pelabuhan Wanci dan Pelabuhan Kaledupa. Namun, saat ini peta yang sudah tersedia adalah peta wisata bahari TNW dari Pushidrosal sedangkan Peta Tematik Alur Pelayaran, Sarana Bantu Navigasi-pelayaran dan daerah Labuh kapal di alur pelayaran pelabuhan Wanci dan Pelabuhan Kaledupa masih menunggu proses penetapan dari Menteri Perhubungan.  Peta laut (peta wisata bahari) TNW dibuat sebagai tindak lanjut dari adanya beberapa kasus Kapal Pesiar atau Kapal barang/penumpang yang menabrak karang di perairan Indonesia.  Beberapa diantaranya, pihak kapal selalu beralasan ketiadaan peta laut di beberapa perairan Indonesia sebagai salah satu alasan insiden menabrak karang ketika insiden akan dikasuskan atau dituntut ganti rugi.  Oleh karenanya mengantisipasi kasus serupa, Kementerian LHK mengintruksikan kepada 8 pengelola kawasan konservasi di perairan (salah satunya Taman Nasional Wakatobi) untuk memprogramkan pembuatan peta laut. 

Apresiasi dari peserta bahwa inisiasi pembuatan peta laut (peta wisata bahari) TNW akan sangat bermanfaat bagi lalu lintas kapal di perairan TNW, bagaimana aspek penegakan hukum bagi kapal yang berlayar bukan di daerah alur lintas kapal yang telah ditetapkan, dan bagaimana mengontrol dan mengetahui pergerakan kapal yang berlayar di perairan TNW.

Sumber : Jimi - PEH Muda Balai Taman Nasional Wakatobi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini