Paparkan KEE, BKSDA Kalsel Dukung Forum Konservasi Flora dan Fauna Provinsi Kalsel

Rabu, 31 Oktober 2018

Banjarbaru, 29 Oktober 2018 – Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Selatan mengadakan rapat koordinasi pembentukan Forum Konservasi Flora dan Fauna Prov. Kalimantan Selatan di Fave Hotel Banjarbaru. Dihadiri oleh pemangku stakeholder, pemegang IUPHHK-HTI, LSM, pecinta alam, penggiat konservasi, mahasiswa, dan tokoh masyarakat yang ada di Kalimantan Selatan. Bertujuan mendukung kegiatan konservasi khususunya di luar kawasan konservasi yang dimungkinkan untuk dijadikan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Mewakili Kepala Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Selatan Kabid Perlindungan KSDAE, Lanang Budi Wibowo, MP mengatakan dalam sambutannya, “Kami mengharapkan sekali kerja sama dengan pemegang IUPHHK-HTI, LSM, pecinta alam, penggiat konservasi, mahasiswa, dan tokoh masyarakat yang ada di Kalimantan Selatan agar terwujudnya pembentukan Forum Konservasi Flora dan Fauna Prov. Kalimantan Selatan”.

Prof. Dr. Ir. Mochamad Arief Soendjoto, M.Sc dalam pemaparan materi “Konservasi Satwa Bekantan dan Habitatnya” menjelaskan bahwa jumlah bekantan yang berada di dalam kawasan konservasi berjumlah kurang lebih 2.400 ekor. Adapun jumlah bekantan yang berada di luar kawasan konservasi berjumlah kurang lebih 2.000 ekor. Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan, Dr. Mahrus Aryadi, M.Sc juga berkesempatan memaparkan materi tentang “Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)”. Tipologi dan kriteria Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) diantaranya ekosistem lahan basah, koridor hidupan liar, areal bernilai konservasi tinggi, taman keanekaragaman hayati, dan areal konservasi kelola masyarakat. Khusus di Kalimantan Selatan dimungkinkan untuk dibentuk ekosistem lahan basah dan areal konservasi kelola masyarakat. “BKSDA Kalimantan Selatan sangat mendukung terbentuknya Forum Konservasi Flora dan Fauna Prov. Kalimantan Selatan karena akan saling bersinergi dengan kinerja BKSDA Kalimantan Selatan khususnya dalam rangka perlindungan flora dan fauna yang dilindungi”, ujar Mahrus.

Mahrus pun menjelaskan bahwa Kawasan Ekosistem Esensial adalah ekosistem di luar kawasan suaka alam dan atau kawasan pelestarian alam yang mempunyai nilai penting secara ekologis menunjang kelangsungan kehidupan melalui upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia yang ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi.
Ia mengungkapkan ihwal bukan hanya bekantan yang akan menjadi fokus forum konservasi flora dan fauna dalam pengelolaan kawasan Ekosistem Esensial di Kalimantan Selatan. Akan tetapi, berkurangnya habitat fauna seperti uwa-uwa dan lutung pun akan menjadi atensi forum tersebut.

“Sedangkan untuk flora, kita akan berikan perhatian khusus untuk kasturi, karena pohonnya mulai langka,” ujarnya. (jrz)

Sumber : Balai KSDA Kalimantan Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini