Memadukan Nilai Konservasi Dan Tradisi Bksda Yogyakarta Gelar Festival Lingkungan Dan Budaya SM Paliyan

Senin, 29 Oktober 2018

Gunungkidul 27 Oktober 2018 - Gelaran Festival lingkungan dan budaya Suaka Margasatwa (SM) Paliyan baru saja usai. Rangkaian acara festival ini dikemas apik dalam tajuk “Paliyan Gumyak Tenan” Nandur dadi Budaya Lestari”. Festival kali ini membungkus pesan nilai-nilai konservasi dipadukan dengan budaya lokal setempat. Acara ini diselenggarakan di Komplek Kantor Desa Karangduwet yang merupakan salah satu Desa penyangga SM Paliyan.

Sementara itu dalam sambutannya Kepala Balai KSDA Yogyakarta Ir. Junita Parjanti, MM menyampaikan kolaborasi dengan Pemerintah Desa Karangduwet. Pengelolaan SM paliyan sendiri mengandung prinsip pemulihan ekosistem. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memadukan semangat konservasi BKSDA Yogyakarta dengan berbagai budaya lokal untuk disajikan dalam suasana hiburan yang semarak. Peran dan partisipasi masyarakat daerah penyangga SM Paliyan seperti dalam festival ini diharapkan dapat memperkenalkan SM Paliyan lebih luas dengan segala keunikannya kepada masyarakat dan turut melestarikan budaya setempat. Selain itu pesan-pesan yang terkandung dalam pementasan tersebut dapat sampai kepada masyarakat luas dan bermanfaat untuk kelestarian kawasan konservasi dan tradisi budaya masyarakat setempat tutur Junita.

Dalam puncak Acara festival turut hadir Direktur Jenderal KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc yang menyampaikan terima kasih kepada BKSDA Yogyakarta yang memulai secara konsisten bagaimana budaya kita menjadi hidup kembali untuk merawat bumi. Tugas kita sebagai manusia sebagai kholifah. Dalam khasanah budaya jawa yang memiliki falsafah yang tinggi sekali, disebutkan bahwa ‘memayu hayuning bawono” yang diartikan bahwa tugas kita sebagai manusia mempercantik bumi. Disela-sela sambutan dan arahannya, SM Paliyan menjadi contoh kegiatan regenerasi, rehabilasi dan pemulihan ekosistem dan terus mengajak masyarakat desa penyangga SM paliyan untuk gotong royong membantu melestarikannya, tutur Wiratno.

Rangkaian acara festival dimeriahkan dengan pementasan sendratari, gejoglesong, pelepasliaran burung, lomba kesenian toklek, pendidikan lingkungan, pameran KSDA dan potensi Desa, jathilan, pawai konservasi, karawitan. Puncak acara dikemas dalam sosialiasi bertajuk angkringan konservasi dengan bintang tamu Dalijo dkk kolaborasi staf BKSDA Yogyakarta,  launching jingle “sodong lestari” dan pementasan wayang kulit oleh Ki Agus Sunarto (polisi kehutanan Balai KSDA Yogyakarta dengan bintang tamu Mbah Waluyo dan Suhin.

Sumber : Andie Chandra Herwanto / PEH BKSDA Yogyakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini