Pasca Gempa Lombok, Begini Jalur Pendakian & Sarpras TN Gunung Rinjani

Senin, 22 Oktober 2018

Mataram, 22 Oktober 2018. Pada tanggal 3 s.d 5 Oktober 2018 telah dilaksanakan kegiatan survey jalur pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pasca gempa di jalur pendakian sembalun, senaru dan jalur budaya torean. Kegiatan survey melibatkan beberapa pihak antara lain TNGR, TNI, POLRI, BASARNAS, Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Dinas Pariwisata Kab. Lombok Utara dan Lombok Timur, BPBD Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, Perwakilan Trek Organizer Senaru dan Sembalun, Perwakilan Guide dan Porter serta EMHC (Edelweis Medical Help Center). Survey ini untuk mengetahui kondisi jalur pendakian dan sarana prasarana pasca gempa Lombok. Pembahasan hasil kegiatan survey pendakian TNGR telah dilaksanakan pada tanggal 08 Oktober 2018 dengan melibatkan BASARNAS, Balai Wilayah Sungai dan Ahli Geologi dari Dinas ESDM Provinsi NTB.

Dilaporkan bahwa kondisi sarana prasarana dan jalur pendakian Sembalun meliputi Kantor TNGR Resort Sembalun dalam kondisi rusak sedang sampai berat. Sepanjang jalur pendakian Sembalun terdapat 14 titik dalam kondisi longsor dan 11 titik tanah retak. Shelter di jalur pendakian Sembalun dalam kondisi baik 12 unit, 1 unit rusak ringan, 1 unit rusak sedang, 1 unit rusak berat. Mata air di Pos II Sembalun dalam kondisi baik, satu unit Pos Jaga di Pos II Sembalun dalam kondisi rusak ringan dan sebuah jembatan beton dengan rantai besi dalam kondisi rusak berat namun masih dapat dilewati. Tim mampu melaksanakan survey sampai dengan km 7.8. Jalur pendakian Sembalun terputus akibat longsor di Bukit Penyesalan (sekitar 120 m sebelum Pelawangan Sembalun).

Menurut pantauan di lapangan, kondisi sarana prasana dan jalur pendakian Senaru bahwa Kantor TNGR Resort Senaru dalam kondisi rusak berat. Gapura pendakian di Jebag Gawah Senaru dalam kondisi rusak ringan, pos Jaga dan toilet di Jebag Gawah Senaru dalam kondisi rusak berat serta sepanjang jalur pendakian Senaru terdapat 14 titik longsor & retakan. Beberapa shelter di jalur pendakian Senaru dalam kondisi rusak ringan hingga berat, tersedia mata air di Pos II namun di Pos III dan Cemara Lima tidak tersedia air serta jalur pendakian Senaru terputus akibat longsor di bawah Pelawangan Senaru. Tim juga melaporkan kondisi Jalur Budaya Torean yang sepanjang jalur budaya Torean terdapat 12 titik longsor dan retakan tanah. Jalur pendakian terputus di jalur sebelum Air Terjun Penimbungan akibat longsor

Berdasarkan hasil survey dan pembahasan maka dapat disimpulkan Jalur pendakian Sembalun, Senaru, dan Torean belum dapat dibuka untuk pendakian dikarenakan kondisi jalur pendakian yang belum aman. Longsoran di Gunung Rinjani tersebut patut dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana bagi masyarakat di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu di Gunung Rinjani ketika musim hujan yang akan datang. Survey rencana rehabilitasi jalur pendakian dan fasilitas pendukung dimungkinkan dapat dilakukan setelah musim hujan selesai (diperkirakan sekitar bulan Mei 2019). Dalam kondisi normal pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak diperkirakan dapat dilakukan pada tahun 2020.

Dalam rangka memberikan alternatif wisata bagi para pelaku wisata Rinjani yang menggantungkan mata pencahariannya dari wisata pendakian Rinjani, Balai TN Gunung Rinjani berencana untuk melakukan survey jalur wisata alternative dengan melibatkan pihak terkait. Survey jalur wisata alternatif tersebut rencana akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Oktober 2018. Apabila membutuhkan informasi dan data kondisi jalur pendakian serta sarana prasarana di kawasan TNGR pasca Gempa Lombok dapat menghubungi kami melalui Call Centre Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan nomor 0811283939 atau media sosial di twitter:@tnrinjani, instagram: gunungrinjani_nationalpark, Facebook: Taman Nasional Gunung Rinjani, dan website: tngr.menlhk.go.id.

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Rinjani

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini