Pemadaman Kebakaran Hutan Gunung Ciremai, Upaya Optimal Buahkan Hasil

Senin, 15 Oktober 2018

Kuningan, 15 Oktober 2018. Dua minggu sudah api melahap dengan rakus area batu bertanah, semak belukar, ilalang, dan vegetasi hutan gunung Ciremai sejak 30 September lalu hingga kemarin (13/10) dengan perkiraan luas hampir seribu hektar. Cuaca panas dituding salah satu penyebab terciptanya kebakaran hutan gunung Ciremai. Meskipun demikan, upaya menemukan penyebab secara hukum masih dalam investigasi pihak berwajib.

Gunung Ciremai telah menyatukan kami dalam mengatasi bencana itu. Kami bahu membahu memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah utara gunung Ciremai. Yang membuat terharu, kami menjumpai ratusan wajah dengan ikhlas dan tanpa mengenal lelah membantu memadamkan api siang dan malam. Raut muka ratusan wajah tersebut banyak yang tidak kami kenal dan baru jumpa saat memadamkan api.

Mereka yang ikhlas itu berasal dari puluhan kelompok, lembaga, organisasi, dan bahkan ada atas nama pribadi yang merasa terpanggil jiwa rimbawannya ketika bencana itu melanda gunung Ciremai. Mereka berbeda-beda, bukan hanya berasal dari mitra Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melainkan ada dari kalangan pecinta alam, dunia usaha, pelajar, dan mahasiswa, Instansi Pemerintah Daerah seperti desa hingga dinas-dinas terkait serta Pemerintah Pusat seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Aparat TNI dan Polri pun tak luput ikut berpartisipasi.

Ujung tombaknya ada di tangan Pemerintah Desa yang berduyun menghimbau warga untuk memadamkan api yang menerjang tumbuhan dan satwa liar di gunung Ciremai. Mereka rela meninggalkan pekerjaannya selama berhari-hari demi menjaga gunung Ciremai. Rela meninggalkan ternak peliharaan, pekerjaan di ladang, bahkan seorang Manager sebuah perusahaan mau bermalam di hutan dan berjibaku bersama memadamkan api serta meninggalakan order perusahaan yang bernilai besar. Mereka yang tidak sempat terjun ke lapangan, memilih mengirimkan doa dan logistik yang berlimpah untuk menunjang upaya pemadaman. Mereka hadir dengan menyiapakan logistik masing-masing, bahkan juga transportasinya. Di lokasi pemadaman, kami saling berbagi makanan dan minuman. Ego kami tidak ada lagi yang ada hanyalah ingin api cepat padam. Intinya, mereka terpanggil hatinya oleh lara gunung Ciremai.

Tentunya Balai TNGC tidak akan mampu membalas jasa para "Satria Rimbawan" dengan materi. Namun manfaat kelestarian dan kekayaan sumber daya alam gunung Ciremai patut kita rasakan bersama. Sejak kemarin (13/10) hingga hari ini asap sudah tak tampak di lereng utara gunung Ciremai. Namun "mop up" terus dilakukan pesawat Mi8 BNPB. "Water Boombing" tersebut dilakukan dengan pengambilan air dari Situ Cipariuk, Pasawahan, Kuningan lalu menyiramkannya di titik dan area potensi api agar benar-benar padam. Atas nama seluruh kehidupan yang ada di gunung Ciremai, kami mengucapkan apresiasi, penghargaan dan terima kasih tak terhingga kepada seluruh #sobatCiremai yang tak bisa kami sebut satu persatu. [teks © Idin, image © BTNGC | 102018]

Sumber : Balai Taman Nasional Gunug Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini