Senin, 20 Agustus 2018
Pasir 6, 20 Agustus 2018. Dalam suatu wawancara antara Infis dengan Kepala Balai Besar KSDA Papua Ir. Timbul Batubara, M. Si, Saat ini BBKSDA Papua mengelola 19 Kawasan Konservasi dengan luas keseluruhan yaitu 4,1jt hektar yang terdiri dari 8 Cagar Alam, 7 Suaka Margasatwa, 3 Taman Wisata Alam, dan 1 KSA (kawasan belum penetapan). Luasan tersebut sangat tidak sebanding dengan jumlah pegawai pada BBKSDA Papua yg hanya sebanyak 97 orang PNS dan 40 tenaga kontrak. Maka 1 orang mengelola kawasan seluas 30 ribu hektar. Pada acara tersebut hadir pula Kepala Dewan Adat Suku Imbi Numbay, Bapak Daniel Toto.
Ir. Timbul Batubara, M.Si juga mengatakan bahwa sumber daya alam adalah milik bersama, sehingga semua pihak termasuk masyarakat harus ikut andil dalam upaya pelestariannya. Dalam pengelolaan konservasi perlu menerapkan keseimbangan antara perlindungan alam dan budaya agar terciptanya keharmonisan. Masyarakat sudah menerapkan konservasi dari jaman dahulu yang dikenal dengan kearifan lokalnya, dalam hal ini terkait dengan aturan-aturan adat yang sangat kental dengan nuansa budaya (culture) dan alam (nature).
Lebih lanjut Beliau mengatakan bahwa dalam pengelolaan kawasan konservasi, masyarakat bukan sebagai objek melainkan sebagai subjek sehingga masyarakat dapat terlibat langsung dalam mengelola lingkungannya sendiri dan juga berperan dalam peningkatan perekonomian untuk menunjang kehidupannya (di daerah penyangga CA). Salah satu peran masyarakat terlibat secara langsung dalam pengelolaan kawasan adalah melalui pengembangan ekowisata. Dimana saat ini akan dikembangkan ekowisata diantaranya 3 lokasi di daerah penyangga CA. Cycloop dan 1 lokasi di Taman Wisata Alam (TaWA) Teluk Youtefa yaitu :
Disisi lain Bapak Daniel Toto juga menyampaikan bahwa rencana pengembangan ekowisata di kawasan penyangga CA. Peg Cycloop merupakan perencanaan yang baik dan tepat karena kawasan penyangga CA. Cycloop mempunyai potensi wisata alam yang tidak kalah menariknya dengan daerah lainnya. Rencana ini harus didukung oleh semua pihak karena akan berdampak pada kelestarian CA. Peg Cycloop yang mana masyarakat turut serta dalam pengelolaan dan menjaganya. Pengelolaan yang berbasis masyarakat adat akan membantu dalam hal peningkatan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan karena eksistensi dan pemanfaatannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sumber : Balai Besar KSDA Papua
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0