Launching Role Model Ekowisata dan Wisata Popareng Minahasa Selatan

Minggu, 19 Agustus 2018

Minahasa Selatan, 18 Agustus 2018. Sembari merayakan gempita Dirgahayu Republik Indonesia ke 73, Balai Taman Nasional Bunaken telah melaunching Role Model Ekowisata Bersama Masyarakat dan Desa Wisata Popareng. 

Puncak peluncuran dan acara bertempat di Pantai Popareng, yang dikemas dalam Kampanye  Kelompok Cahaya Tatapaan sebagai kelompok mitra Taman Nasional Bunaken yang mengembangkan ekowisata di zona tradisional.  Beberapa agenda kegiatan seperti pemberian bantuan kepada kelompok Cahaya Tatapaan dalam bentuk motor katinting dari Balai Taman Nasional Bunaken dan Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, pemberian bantuan bibit tanaman buah-buahan dari Lantamal VIII, peralatan tangkap jaring ikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Minahasa Selatan serta penyerahan Surat Keputusan Bupati Minahasa Selatan Nomor 37 Tahun 2017 tanggal 3 Juli 2017 tentang penetapan Desa Wisata dari Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan ke Pemerintah Desa Popareng.

Dalam kegiatan launching tema yang diangkat adalah "Harmonisasi Alam dan Budaya sebagai rangkaian Hari Konservasi Alam Nasional (road to HKAN) serta memperingati Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73.

Obyek wisata di Desa Popareng antara lain wisata menyusuri mangrove, wisata snorkelling dan diving, pengamatan burung (birdwatching), wisata budaya batu tada, batu tumanik, waruga serta ketersediaan homestay pada rumah-rumah penduduk yang bertarif Rp. 300.000 per malam. Adapun jasa yang tersedia layanan mengantarkan wisatawan dengan perahu katinting dan masakan tradisional.

Bupati Minahasa Selatan dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan, mengapresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia melalui Balai Taman Nasional Bunaken bersama Lantamal VIII, Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Prov. Sulawesi Utara dalam upaya mewujudkan Desa Popareng sebagai Role Model. Kiranya akan memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah yang berbasis lingkungan serta berbudaya dan berkepribadian.

Ekowisata adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Menutup sambutan Bupati Minahasa Selatan menyampaikan 8 hal yang harus diperhatikan untuk mewujudkan ekowisata, yaitu Meminimalkan dampak fisik, sosial, perilaku, psikologis; Membanguna kesadaran lingkungan budaya dan rasa hormat; Memberikan pengalaman positif bagi pengunjung dan tuan rumah; Memberikan manfaat keuangan langsung bagi konservasi atau pelestarian lingkungan; Menghasilkan keuntungan finansial bagi masyarakat lokal; Memberikan pengalaman interpretatif yang mengesankan bagi pengunjung untuk meningkatkan sensitivitas terhadap iklim politik, lingkungan, sosial tempat tujuan wisata; Membangun, mengoperasikan fasilitas atau Insfrastruktur dengan meminimalkan dampak lingkungan, serta Mengakui hak-hak, keyakinan spiritual komunitas adat dan memberdayakannya.

Dr. Farianna Prabandari, S.Hut, M.Si Kepala Balai Taman Nasional Bunaken dalam  sambutannya menyampaikan Launching Role Model Ekowisata Bersama Masyarakat dan Desa Wisata Popareng guna memacu kesiapan kelompok Cahaya Tatapaan dan Desa Popareng dalam mengembangkan ekowisata.

Bulan April 2018, kami telah menyampaikan pembelajaran penting dalam menggerakan komunitas, khususnya Desa Popareng dalam pertemuan BIMP-EAGA di Kinabalu Malaysia. Harapan kami terhadap Pemerintah Desa utamanya dapat mendorong serta memanfaatkan potensi-potensi yang ada.

Dalam rangka menyiapkan role model ekowisata bersama masyarakat kami telah menguatkan kapasitas kelembagaan kelompok masyarakat melalui pendampingan intensif, pengembangan ekonomi kreatif, promosi usaha dan produk serta mengkomunikasikan pada berbagai pihak dalam pengembangan ekowisata, tutur Farianna.

Acara launching dihadiri berbagai perwakilan dari Pemerintah dan masyarakat, Aspotmar Lantamal VIII, Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan, Camat Tatapaan serta Hukum Tua Popareng selaku tuan Rumah acara serta Tokoh agama. Menandai Launching Role Model para pihak melepaskan burung dara secara bersama-sama .

Dalam kegiatan tersebut disempatkan mengunjungi homestay yang ada di Popareng serta dilaksanakan beberapa perlombaan seperti lomba memasak ibu-ibu, panjat batang pisang, dan menggambar untuk anak SD, serta menampilkan produk-produk lokal masyarakat seperti bakso ikan, keripik dan abon ikan.

Sumber : Eko Wahyu Handoyo, S.Hut - PEH Balai Taman Nasional Bunaken

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini