Senin, 20 Agustus 2018
Jayapura, 20 Agustus 2018. Balai Besar KSDA Papua membentangkan sang merah putih di pinggiran Cagar Alam Cycloop pada Jumat, (17/8). Acara tersebut digelar setelah upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di halaman kompleks UPT KLHK, Kotaraja, Jayapura.
Menurut Kepala Balai Besar KSDA Papua, Ir. Timbul Batubara, M.Si., target kegiatan tersebut adalah meningkatkan kekompakan di lingkup UPT KLHK di Jayapura dalam menjaga Cycloop. Tampaknya target tersebut telah tercapai dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran pihak-pihak yang mendukung giat merah putih di pinggiran Cycloop tersebut. Di antaranya adalah Kepala BPPHP Wilayah XVII Jayapura, Kepala BPDASHL Memberamo, dan Kepala BPKH Wilayah X Jayapura. Mereka bukan hanya hadir sepintas lalu dalam sebuah event kemerdekaan Republik Indonesia. Namun lebih dari itu juga siap dan kompak menjaga C.A. Cycloop beserta seluruh kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Selanjutnya Ir. Timbul Batubara, M.Si. mengungkapkan tentang eksistensi BBKSDA Papua sebagai bagian dari Pemerintah Republik Indonesia. Menurutnya, Cycloop dan Papua adalah wajah paling depan Indonesia. Demikian pula semua pegawai yang bertugas di wilayah ini, menunjukkan Indonesia hadir di sini.
Di bawah terik matahari yang menyengat siang itu, di sisi bendera raksasa yang terbentang, Ir. Timbul Batubara, M.Si. membuat pernyataan, “Tentu, wajah itu harus dipoles supaya rapi. Kita harus tunjukkan kinerja yang penuh tanggung jawab, bersatu dengan rasa cinta tanah air yang lebih baik. Ini merupakan bagian dari program pemerintah. Seperti yang kita tahu, wajah paling depan Indonesia saat ini, wilayah-wilayah perbatasan sudah jauh lebih baik dibandingkan dulu.”
Ia mengharapkan bukan hanya pegawai saja yang melakukan pekerjaan menjaga Cycloop dan memoles wajah Indonesia. Namun seluruh masyarakat secara bersama-sama mestinya melakukan hal yang sama, menegakkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Dalam konteks konservasi di Papua, harapannya semua pegawai pemerintahan dan masyarakat dapat bersama-sama membangun manusia Indonesia seutuhnya tanpa mengorbankan alam yang sedemikian rupa indahnya.
Sumber : Dzikry el Han, Balai Besar KSDA Papua
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0