Rabu, 08 Agustus 2018
Malang, 8 Agustus 2018. Hamparan es atau embun es di areal terbuka muncul di TN Bromo Tengger Semeru. Kepala Seksi PTN I TNBTS Sarmin, S.Hut menyampaikan bahwa “akhir-akhir ini muncul fenomena menarik di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yaitu munculnya embun es atau masyarakat lokal sering menyebutnya embun “Upas”. Embun es ini muncul tiap tahun dikawasan TNBTS pada saat puncak kemarau dimana suhu dikawasan ini mencapai titik terendah 0º C atau bahkan dibawah 0º C”.
Lebih lanjut Sarmin menyampaikan bahwa “Fenomena embun es muncul pertama kali dilaporkan di Ranu Pani pada hari minggu 29 Juli 2018. Kemudian di kawasan Laut Pasir dan sekitarnya embun es muncul sekitar tanggal 4 Agustus 2018. Untuk wilayah lainnnya di sekitar TNBTS belum dilaporkan adanya embun es, hanya cuaca ekstrim (dingin) yang terjadi tidak seperti hari-hari biasanya.”
Berdasarkan release Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Juanda Surabaya yang menyebutkan bahwa di bulan Agustus 2018 seluruh wilayah Jawa timur memasuki musim kemarau yang terpengaruh oleh angin muson timur yang membawa massa udara dari Benua Australia yang saat ini menghadapi musim dingin. Kondisi ini mengakibatkan cuaca di Jawa Timur bersifat panas dan kering pada siang hari dan dingin pada malam hari yang oleh masyarakat sering disebut dengan istilah “bediding”.
Kepala Resort PTN Tengger Laut Pasir, Subur Hari Handoyo menyebutkan bahwa fenomena embun es ini ternyata menarik juga bagi para wisatawan yang berkunjung ke TNBTS, fenomena es ini menjadi sensasi tersendiri atau menjadi atraksi wisata lainnya di TNBTS. Subur menghimbau bagi pengunjung yang akan berwisata ke Bromo mengantisipasi cuaca ekstrim tersebut, untuk menghindari kedinginan bahkan hypothermia agar mepersiapkan diri dengan baju hangat, jaket, minuman atau makanan bahkan obat-obatan yang dibutuhkan pada saat berkunjung ke TNBTS. Sementara untuk masyarakat lokal Subur juga menghimbau agar mempersiapkan diri dengan kebutuhan untuk menghilangkan atau meminimalisir dampak dari cuaca ekstrim tersebut. Khusus mengenai suplly air yang terganggu akibat saluran air yang membeku/ menjadi es, Subur menghimbau agar masyarakat bijaksana menggunakan air menurut kebutuhan masing-masing sampai dengan cuaca ekstrim berakhir sehingga masyarakat dapat menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti biasanya.
BMKG Kelas I Juanda Surabaya memperkirakan fenomena suhu dingin yang terjadi di Jawa Timur ini berlangsung sampai tanggal 10 Agustus 2018 semenjak release di keluarkan tanggal 3 Agustus 2018.
Sumber : Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0