Menanam Edelweiss, Menuai Cinta Abadi

Senin, 23 Juli 2018

Wonokitri, 23 Juli 2018. Desa Edelweiss Wonokitri dikunjungi oleh Nurdin Rozak, akademisi, pakar, dan praktisi sekaligus konsultan ekowisata nasional. Turut hadir pada kesempatan tersebut yaitu Achmad Maulana, seorang travelbloger yang lebih dikenal sebagai Alan (www.catatannobi.com), serta Ika Nurul Febrianti dan Lisa Zumrotul Hasanah owner Bungaya Florist.

Setelah menyeberangi Lautan Pasir Gunung Bromo, keempatnya langsung menuju Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sesampai di Desa Wonokitri, tempat yang dituju pertama kali yaitu Rumah Bapak Wartono. Keempatnya langsung disambut hangat oleh Pak Inggi-sebutan Masyarakat Tengger untuk Kepala Desa- dan Kelompok Tani Desa Edelweiss Hulun Hyang yang kompak berseragam hitam-hitam dengan udeng(penutup kepala) khas pakaian Adat Tengger. Bledus, minuman khas Tengger dan aron jajanan khas Tengger yang disajikan hangat terasa begitu nikmat menemani suasana hangat tema perbincangan Desa Tengger yang sejuk khas pegunungan.

Tak terasa 30 menit berlalu, waktunya berkeliling menikmati Desa Edelweiss yang diawali dengan atraksi belajar budidaya edelweiss bersama pemuda-pemuda Tengger. Dengan lihai, Mas Ribut dan Mas Kulik menerangkan proses budidaya edelweiss mulai dari pemilihan biji hingga praktek menyemai edelweiss. Ditemani pemuda dan pemudi Tengger, tour kemudian dilanjutkan mengelilingi desa menyaksikan bunga edelweiss yang tumbuh di pekarangan rumah warga maupun kiri kanan sepanjang jalan desa. Sesekali warga menyapa ramah keempatnya.

45 menit berkeliling desa, sampailah rombongan di halaman Balai Desa Wonokitri. Kendaraan roda empat sudah siap mengantar menuju Taman Edelweiss Desa Wonokitri. Tak sampai 10 menit, rombongan sudah tiba di lokasi utama pembudidayaan edelweiss. Meski terhitung baru ditanam hitungan bulan, beberapa tumbuhan edelweiss sudah mulai berbunga, sudah cukup untuk sekedar berfoto mengabadikan moment yang jarang dijumpai kecuali di puncak-puncak gunung. Sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap tumbuhan edelweiss yang disakralkan oleh Masyarakat Tengger, rombongan mendapat kehormatan menanam bibit edelweiss. Kesempatan yang hanya bisa dijumpai di Desa Edelweiss TNBTS. Acara diakhiri dengan bersantap siang dengan menu tradisional Tengger, lengkap dengan sambal klandingan dan keningar yang menggugah rasa.

“Suatu kehormatan, Desa Wonokitri bisa dikunjungi Pak Nurdin Rozak dan rombongan hanya untuk menikmati Desa Edelweiss pertama di Indonesia”, ungkap Teguh Wibowo, Ketua Kelompok Tani Desa Edelweiss Hulun Hyang.

Mengutip kesan Nurdin Rozak sesaat setelah meninggalkan Desa Wonokitri, “Konsep konsevasi tumbuhan dilindungi melalui Desa Edelweiss ini unik dan menarik karena dipadukan dengan kearifan lokal Adat dan Budaya Tengger yang sudah mendunia." Yuk kunjungi Desa Edelweiss Wonokitri. Menanam Edelweiss, menuai cinta abadi.

 

Sumber : Birama Terang Radityo - Penyuluh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini