Kamis, 26 Juli 2018
Embawang, 26 Juli 2018. Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) terus berupaya mendorong masyarakat desa penyangga untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif. Upaya tersebut selain untuk meningkatkan kemauan masyarakat mengembangkan perekonomian desa juga sebagai strategi untuk mengurangi aktivitas masyarakat dalam kawasan konservasi yang cenderung menurunkan kualitas dan fungsi kawasan. Pertimbangan tersebut yang mendasari SKW II Lahat BKSDA Sumsel menjadikan Desa Embawang sebagai target pengembangan budidaya lebah madu dengan dialog bersama perangkat desa,tokoh masyarakat,pembina karang taruna, dan masyarakat desa untuk menggali minat dan kemauan masyarakat juga melakukan pengecekan lokasi yang memenuhi kriteria untuk pengembagan budidaya lebah madu (25/7).
Masyarakat Desa Embawang sangat antusias menyambut rencana pengembangan budidaya lebah madu tersebut dan berkomitmen apabila berpotensi meningkatkan perekonomian desa maka perangkat desa,tokoh masyarakat,dan pembina karang taruna akan mendorong kemandirian desa melalui dana desa untuk lebih mengembangkan budidaya lebah madu dengan harapan kedepan desa penyangga kawasan SM Isau-Isau tersebut menjadi salah satu sentra penghasil madu.
Desa Embawang terletak di Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim merupakan desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Suaka Margasatwa (SM) Isau-Isau. Desa penyangga dengan jumlah penduduk sebanyak 1.200 jiwa dari 350 kk memiliki potensi untuk didorong kemauannya dalam mengembangkan ekonomi produktif mengingat mayoritas pendapatan masyarakatnya dari sektor pertanian yang menggantungkan kebutuhan akan air dari kawasan SM Isau-Isau. Sebuah kondisi yang menempatkan upaya penyadartahuan akan peran penting kawasan dan menjadikan masyarakat sebagai mitra dalam perlindungan SM Isau-Isau menjadi strategis.
Sumber : Wahid Nurrudin - Pengendali Ekosistem Hutan Balai KSDA Sumatera Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0