Rabu, 25 Juli 2018
Pangkep, 25 Juli 2018. Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung gelar kemah konservasi di Desa Bontomasunggu, Tellu Limpoe, Bone pada 20 – 22 Juli 2018 di alam terbuka yang rupawan. Kegiatan penyadartahuan ini melibatkan beberapa komunitas yang berada di Pangkep, Maros, dan Makassar. Sedikitnya 100 peserta kemah yang terlibat, dengan peserta terdiri dari 30 siswa Pramuka, 10 anggota Forum Kader Konservasi TN Bantimurung Bulusaraung, 55 Mahasiswa dari komunitas Mapala dan 5 orang masyarakat sekitar kawasan.
Melalui kemah konservasi peserta diajak menggali potensi taman nasional melalui kunjungan lapangan dan sejumah materi. Ada beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya. Etika pecinta alam, Mountaineering, teknik penelusuran gua, dasar-dasar fotografi, dan potensi taman nasional adalah materi yang tersaji selama perkemahan.
“Saya mendukung kegiatan semacam ini, membuat desa kami lebih dikenal. Terima kasih kepada pihak TN Bantimurung Bulusaraung memilih desa kami sebagai lokasi pelaksanaan kemah konservasi tahun ini,” imbuh Ahmad Saleh, Sekertaris Desa Bontomasunggu.
SPTN Wilayah I selaku panitia sengaja memilih desa penyangga taman nasional ini sebagai media mempromosikan potensi wisata desa tersebut. Selain suguhan pemandangan alam yang menawan, potensi air terjunnya tak kalah menariknya. "Kegiatan kemah konservasi ini sengaja kami fokuskan di desa ini untuk mengenalkan potensi ekowisata tersembunyi berupa air terjun. Ini seirama dengan tema yang kami usung ‘The Hidden Paradise’,” ujar Iqbal Abadi Rasjid, selaku ketua panita kemah konservasi.
Kegiatan ini juga sebagai media penyuluhan kepada generasi muda dan masyarakat tentang pentingnya konservasi alam. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan sikap mereka akan mencintai dan peduli akan kelestarian alam.
Sumber: Ramli – PEH Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0