Jumat, 20 Juli 2018
Kotamobagu, 20 Juli 2018. Beberapa kelompok masyarakat di desa-desa penyangga Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Balai TNBNW, Jum’at (20/7) di Tambun, Desa Pinonobatuan, Bolaang Mongondow.
Perjanjian kerjasama ini meliputi enam kelompok masyarakat, yaitu kelompok Tinggabu dan Malahu di Desa Tunggulo dan kelompok Maleo di Desa Tulabolo, yang ketiganya merupakan kelompok dari Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Selain itu dua kelompok lain berasal dari Kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu kelompok Itundud Muara Pusian di Desa Pusian Barat dan kelompok Maleoleosan di Desa Pinonobatuan. Satu kelompok lagi, Modaga no Suangge merupakan kelompok masyarakat di Desa Molibagu, Bolaang Mongondow Selatan.
Lingkup kerjasama ini meliputi bidang pemberdayaan masyarakat dan pemulihan ekosistem. Beberapa kelompok mendorong pengembangan ekowisata sedangkan beberapa kelompok lain secara swadaya akan membantu meningkatkan kelestarian maleo sebagai satwa penting taman nasional dalam bentuk pemulihan ekosistem hutan sebagai koridor maleo.
Kepala Balai TNBNW, Lukita Awang Nistyantara menyatakan bahwa “masyarakat merupakan bagian terpenting dalam pengelolaan kawasan taman nasional, dan kelompok masyarakat yang berkomitmen mendukung kelestarian taman nasional merupakan wujud nyata dari kontribusi masyarakat dalam ikut menjaga kelestarian kawasan”.
Penandatangan perjanjian kerjasama ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam amanatnya, Dirjen KSDAE, Wiratno menekankan kepada Balai TNBNW untuk terus menjaga komitmen dalam penerapan cara baru pengelolaan kawasan konservasi, yang salah satunya menjadikan masyarakat sebagai subyek dalam pengelolaan kawasan konservasi.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Bolaang Mongondow, Kepala Kepolisian Resort Bolaang Mongondow, Dandim 1303 Bolaang Mongondow, serta unsur Muspika Kecamatan Dumoga Timur dan Kepala Desa Pinonobatuan.
Proses kesepakatan dan kerjasama kelompok masyarakat ini difasilitasi oleh EPASS Project dan beberapa lembaga swadaya masyarakat lokal, Suara Bobato, Yayasan Rimbawan, dan Japesda Gorontalo.
Kawasan TNBNW (282.008,757 ha) merupakan kawasan konservasi terluas di Sulawesi yang mewakili ekosistem hutan dataran tinggi dan dataran rendah. Kawasan ini menjadi habitat terbaik bagi beragam satwa khas Sulawesi, seperti maleo (Macrocephalon maleo), anoa (Bubalus spp.), babirusa (Babyrousa celebensis), tarsius (Tarsius tarsier), monyet sulawesi (Macaca nigra dan Macaca nigrescens), dan sebagainya. #
Informasi lebih lanjut:
Nuraini
Balai TN Bogani Nani Wartabone
081-342-088000
Sumber : Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0