Kunjungan KfW Jerman & Ditjen Sampah di Paradise of Birds Suaka Margasatwa Pulau Rambut

Kamis, 10 Mei 2018

Kepulauan Seribu, 10 Mei 2018Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) bersama dengan Ditjen Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkunjung di Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Rombongan didampingi langsung Kepala Balai KSDA Jakarta (Ahmad Munawir, S. Hut., M.Si) dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah III ( Ida Harwati, S.Hut., M.Eng.) beserta staf. Kunjungan ini guna diskusi mengenai rencana jangka pendek pengelolaan sampah di Kabupaten Kota Administrasi Kepulauan Seribu.

Setiba di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepala Balai KSDA Jakarta (Ahmad Munawir, S. Hut., M.Si.) mengajak rombongan menyusuri kawasan untuk melihat potensi yang terdapat dalam kawasan. Suara gemuruh kicauan burung terdengar ketika rombongan mulai menapaki kawasan. Keindahan dan ketakjuban terlihat ketika melihat kawasan dari puncak menara pengamatan burung. Disitu akan terlihat banyaknya burung-burung yang bertengger di atas pohon dengan pemanfaatan ruang yang berbeda pada setiap asosiasi vegetasi, dari asosiasi mangrove, asosiasi hutan dataran rendah, dan asosiasi campuran (mangrove dan hutan dataran rendah).

Pulau Rambut memang dikenal dengan banyaknya burung yang memanfaatkan ketersediaan sumber daya (air, pakan, cover, dan lain-lainnya) yang terdapat di dalamnya untuk mencapai fitness. Banyak kalangan menyebut pulau ini sebagai “Paradise of Birds” karena banyaknya burung yang terdapat di dalamnya. Bahkan, beberapa diantaranya menjadikan pulau ini sebagai nesting site, salah satunya adalah Bluwok (Mycteria cinerea) yang menjadi alasan pulau ini dilegitimasi menjadi site ramsar pada tanggal 11 November 2011.

Namun, kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut memiliki permasalahan yang cukup pelik berupa sampah yang menjadi ancaman habitat burung. Beberapa waktu lalu, Balai KSDA Jakarta melakukan aksi bersih sampah dalam kawasan dan berhasil mengantongi sampah sebanyak 146 kantong atau setara 730 Kg dalam waktu setengah hari. Sampah-sampah yang menodai pulau ini berupa sterofoam, kaleng-kaleng /kantong plastik, limbah berbahan karet (sisa potongan industri sandal), dan lain sebagainya.

Adanya kunjungan KfW dan Ditjen Sampah KLHK ini dapat menjadi peluang kerjasama pengelolaan sampah di Balai KSDA Jakarta khususnya untuk waste management dalam mengatasi permasalahan sampah di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, “kata Ahmad Munawir, S.Hut., M.Si. Kunjungan ini diakhiri dengan foto bersama di depan kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut.

KfW adalah sebuah bank terkemuka dan berpengalaman yang memuat kerjasama finansial Jerman dengan Negara berkembang, termasuk Indonesia yang telah bermitra dari tahun 1962. Sejak tahun 2007, salah satu fokus utama dari kemitraan KfW di Indonesia adalah perlindungan terhadap sumber daya alam dan penggunaan yang berkelanjutan. 

Sumber : Balai KSDA DKI Jakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini