Corporate Social Responsibility (CSR) : Komitmen Perusahaan Untuk Mendukung Sustainable Development

Kamis, 16 November 2017

Jayapura, 16 November 2017. Masyarakat bertanya-tanya "apakah perusahaan yang berorientasi memaksimalkan keuntungan ekonomis dan punya komitmen moral membangun masyarakat lokal ??".

Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung sustainable development. Semangat CSR diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan, khususnya di sekitar Kawasan Konservasi.

Kolaborasi antara UPT KLHK Provinsi Papua dan perbankan dalam hal ini Kepala BBKSDA Papua (Ir. Timbul Batubara, M.Si), Kepala Dinas BLH (Dr.Ir. Noak Kapisa, M.Sc) Kepala BPTH mewakili Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua (Ning Sri Astuti, S.Hut.,M.Si), KSBTU mewakili BPDASHL Memberamo (John Lucky Mambrasar, SE) dan BPHP Wilayah XV (Kusnadi, S.Hut.,M.Si), Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Papua dan Bank BRI di ruang rapat BPHP Wilayah XV Jayapura bersama-sama mewujudkan CSR sebagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan.

Menjawab permasalahan akan kawasan konservasi terutama pengelolaan CA Peg Cycloop, dalam pertemuan tersebut Kadis BLH mengutarakan bahwa “Cycloop dari dulu sampai sekarang belum menemukan strategi/konsep yang tepat untuk dapat dikelola dengan baik” ujarnya, Kadis BLH juga menambahkan “permasalahan yang sangat beragam perlu dicarikan solusi yang tepat dan CSR ini adalah konsep yang menarik untuk diimplementasikan” sahutnya lagi.  Sementara Kababes KSDA Papua, Ir. Timbul Batubara, M.Si juga mengemukakan bahwa ”Sejarah Cycloop sangat identik dengan sosial budaya yang ada di Papua, Cycloop bukan hanya milik BBKSDA Papua saja tetapi milik bersama, tanggung jawab bersama itu bukan hanya pemerintah saja tapi juga perusahaan menyangkut tanggung jawab sosial dan lingkungan’’ ungkapnya.

Dari pihak Bank Papua mengemukakan bahwa kegiatan CSR yang telah dilakukan antara lain bantuan korban bencana alam, peningkatan kesehatan, bantuan sarpras umum, bantuan tempat ibadah dan lainnya.  Ditambahkan bahwa CSR mulai dikelola tahun 2013 dan terkait program konservasi merupakan bentuk program perbankan yaitu bina lingkungan dan telah dilakukan seperti pengembangan masyarakat ekonomi mikro misalnya lukisan kulit kayu dan tanaman anggrek, sehingga program yang ada untuk pelestarian Cycloop akan diprioritaskan dan disesuaikan dengan program perbankan.

Pihak Bank BCA menyatakan CSR dimasukkan dalam program perusahaan dan sudah dijalankan khususnya dalam bidang pendidikan di Papua yaitu Wamena, Sorong dan Manokwari.  Bank BCA telah melakukan program/kegiatan dalam bidang konservasi seperti misalnya kegiatan satwa yang dilindungi dan endemik di Kalimantan yaitu konservasi orang hutan dan konservasi penyu. Oleh karena itu disarankan kepada BBKSDA Papua untuk memilih salah satu icon satwa endemik di Papua yang perlu dilakukan upaya konservasi sehingga pihak BCA dapat mendukung program tersebut.

Pihak Bank Mandiri juga sudah menjalankan CSR dalam program pendidikan, tata kota dan fasilitas umum,  untuk program konservasi yang diusulkan dapat diusulkan ke Bank Mandiri Pusat yang mana usulan proposal tersebut harus menjelaskan secara terperinci meliputi prospek, nominasi, wilayah dan peruntukkannya.

Tak ketinggalan Pihak Bank BRI juga menjelaskan program CSR yang telah dijalankan seperti kesehatan, dan sarpras umum. Dalam hal ini Bank BRI sudah punya program yang berkaitan dengan CSR sehingga program tersebut dapat disinergikan dengan program yang ada di BBKSDA Papua.

CSR yang akan kita bangun dan implementasikan harus dapat terukur melaui Perjanjian Kerjasama (PKS) karena CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan dimana dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusan tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.

Sumber : I Ketut Diarta Putra, S.Si (Kasubag Evlap & Humas BBKSDA Papua) & Rian Agustina, S.Pt.,M.I.L (Kasubag Proker BBKSDA Papua)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini