Kembalinya 2 Ekor Beruang Madu Di Habitat Alami

Sabtu, 28 Oktober 2017

Batang Hari, 27 Oktober 2017. BKSDA Jambi dan PT. WKS melakukan pelepasliaran 2 (dua) ekor Beruang madu (Helarctos malayanus) berjenis kelamin jantan dan berumur sekitar ±8 tahun ke habitat alaminya di kawasan lindung Distrik III PT. Wirakarya Sakti  (PT. WKS) yang secara administratif terletak di Desa Kuap Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari pada tanggal 27 Oktober 2017. Turut hadir dalam pelepasliaran Distrik Manager PT. WKS, Kepala Seksi FSD, dan Kepala SKW III BKSDA Jambi. Kedua satwa tersebut merupakan satwa hasil konflik manusia dan satwa di desa penyangga PT. WKS. Sebelum dilakukan pelepasliaran kedua beruang tersebut dirawat oleh PT. WKS dan telah dilakukan treatment  seperti; pemberian pakan buah, ikan hidup, dan madu,; Mengurangi kontak dengan manusia, dengan cara menjauhkan kandang dari lingkungan manusia,  dan Memberikan enrichmen berupa kayu-kayuan untuk melatih kuku dan gigi, sehingga beruang tersebut dapat bertahan di habitat alaminya. Selain itu, sebelum dilepasliarkan, juga telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Tanjung Jabung Barat dan keduanya dinyatakan sehat serta tidak menunjukkan tanda klinis penyakit hewan.

Kepala SKW III BKSDA Jambi mengatakan bahwa “Pelepasliaran beruang madu dilakukan dengan metode soft release, yakni pelepasliaran yang dilakukan secara bertahap”. Sebelum dilepasliarakan satwa tersebut dikandangkan dan diberi makan hingga satwa tersebut terbiasa dengan kondisi lingkungannya. Setelah dilepasliarkan satwa tersebut masih diberi dukungan berupa makanan tambahan yang dikurangi secara bertahap.

Lokasi pelepasliaran merupakan kawasan lindung PT. WKS dengan luas ±300 ha dengan lanskap memanjang diantara tanaman eucalyptus spp. Lokasi pelepasliaran juga berada di tepi sungai dengan potensi ikan cukup melimpah ditambah berbagai jenis pohon cukup besar yang memiliki potensi pakan relatif tinggi. Tingkat variasi jenis pohon  ini penting sebagai tempat untuk beruang tersebut bersarang.  Kondisi vegetasi area pelepasliaran juga harus memiliki tutupan vegetasi yang rapat yang dibutuhkan oleh beruang madu sebagai shelter. Terdapat pula potensi adanya serangga pada beberapa kayu pohon tumbang yang sudah lapuk. Lokasi pelepasliaran juga jauh dari pemukiman masyarakat, camp distrik, dan kontraktor PT. WKS serta tidak ada aktifitas produksi dalam waktu dekat di sekitarnya.

Kembalinya 2 (dua) ekor beruang madu di habitat alaminya ini diharapkan dapat meningkatkan populasi satwa tersebut di alam dan kelestariannya dapat terus terjaga.

Sumber : Balai KSDA Jambi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini