Menakar Peran BBKSDA Jatim dalam Tata Kelola Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Gresik

Selasa, 11 Maret 2025 BBKSDA Jawa Timur

Gresik, 10 Maret 2025. Gresik, kota industri yang terus berkembang, menghadapi tantangan besar dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat (Trantibumlinmas). Dalam Forum Perangkat Daerah yang digelar pada 10 Maret 2025 di Aula Satpol PP Kabupaten Gresik, berbagai pemangku kepentingan duduk bersama untuk merumuskan strategi terbaik guna memastikan keamanan dan perlindungan masyarakat di tengah keterbatasan sumber daya.

Dalam forum ini, terungkap fakta bahwa jumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Gresik masih jauh dari kata ideal. Dengan total 239 personel, mereka dihadapkan pada tantangan besar dalam merespons berbagai situasi, terlebih di wilayah-wilayah terpencil seperti Pulau Bawean yang hingga kini belum memiliki perwakilan Satpol PP. Tak hanya itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DamKarLa) Gresik juga mengalami kendala serupa, dengan meningkatnya aduan masyarakat setiap tahun yang tak sebanding dengan ketersediaan anggaran dan sumber daya manusia.

Dalam upaya mencari solusi, forum ini menekankan pentingnya sinergi multipihak, baik antara instansi pemerintahan, swasta, maupun masyarakat. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim) turut mengambil peran strategis, terutama dalam aspek penyelamatan dan mitigasi risiko terhadap keberlanjutan ekosistem di tengah pembangunan yang pesat.

Ketua Komisi III DPRD Gresik, Yuyun Wahyudi, menyoroti bahwa dengan statusnya sebagai kota industri, Gresik membutuhkan pendekatan yang lebih inovatif dan berkelanjutan dalam urusan Trantibumlinmas. 

"Kita harus kreatif dalam menggali potensi kerja sama, termasuk dengan pihak industri yang beroperasi di sini. Pendanaan alternatif seperti CSR bisa menjadi solusi dalam memperkuat kapasitas Satpol PP dan DamKarLa," ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, forum ini menghasilkan kesepakatan untuk mengusulkan rencana anggaran yang lebih realistis, selaras dengan kondisi eksisting di lapangan. Selain itu, para mitra, termasuk BBKSDA Jatim, sepakat untuk terus berkolaborasi dalam memastikan respon cepat terhadap setiap peristiwa yang berkaitan dengan keamanan dan perlindungan masyarakat.

Kesepakatan ini menandai langkah maju dalam membangun Gresik yang lebih aman, tertib, dan siap menghadapi dinamika sosial yang terus berkembang. Namun, pekerjaan rumah masih panjang, kesadaran kolektif dan aksi nyata dari berbagai pihak tetap menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. (dna) 

Sumber : Balai Besar KSDA Jawa Timur Seksi KSDA Wilayah III Surabaya


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini