Ratusan Trinil Semak Bersiap Mudik dari Tulungagung - Jawa Timur

Senin, 10 Maret 2025 BBKSDA Jawa Timur

Kediri, 9 Maret 2025. Sebagian besar jenis burung memiliki sayap yang dapat digunakan untuk terbang menjelajah angkasa. Khusus untuk burung migran, sayap tersebut tak hanya untuk menjelajah angkasa di sekitarnya saja, namun menjelajah angkasa antar benua. 

Seperti burung migran pantai atau shorebird yang dicatat oleh petugas Seksi KSDA Wilayah (SKW) I Kediri ini, yaitu trinil semak Tringa glareola. Burung pantai yang menyusuri pantai, rawa, lumpur, sawah, dan lahan basah lainnya di dunia tercatat sebanyak 214 jenis, 65 jenis diantaranya telah tercatat di Indonesia (Hayman, Marchant, & Prater, 1986; Howes, Bakewell, & Noor, 2003).

Sebagai koordinator wilayah Jawa dalam program Kemitraan Nasional Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya (KNKBBH), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur telah melakukan pengamatan dan monitoring burung bermigrasi dibeberapa kawasan, baik kawasan konservasi maupun bukan kawasan konservasi. 

Diantara kawasan tersebut adalah kawasan persawahan di Kabupaten Tulungagung yang masuk dalam wilayah kerja SKW , 5-7 Maret 2025 yang lalu. Kawasan persawahan ini juga tercatat oleh petugas SKW I sebagai tempat singgah dan mencari  makan bagi lebih dari 4000 individu terik asia Glareola maldivarum pada bulan November 2024 lalu.

Hasil monitoring selama tiga hari di kawasan tersebut didapatkan sebanyak 246 individu dari lima jenis. Jenis-jenis tersebut adalah trinil semak, trinil pantai Actitis hypoleucos, jenis cerek Charadrius sp., jenis berkik Gallinago sp., dan kicuit kerbau Motacilla tschutschensis. 

Jumlah jenis terbanyak yang dijumpai adalah trinil semak, yaitu 220 individu. Enam individu dijumpai pada hari pertama, 112 individu dijumpai pada hari kedua, dan 102 individu dijumpai pada hari ketiga. Kelima jenis tersebut tidak dilindungi oleh peraturan perundangan Republik  Indonesia.

Trinil semak merupakan satu dari 83 jenis suku dari Scolopacidae yang ada di seluruh dunia atau 48 jenis yang dapat dijumpai di Indonesia (Beehler, Pratt, & Zimmerman, 2001; Taufiqurrahman, et al., 2022). Burung perancah ini berbiak di Siberia dan Eropa dan bermigrasi ke Indonesia hingga Australia dan Afrika pada musim dingin.

Saat pengamatan, petugas meminta ijin kepada para petani yang sedang menggarap sawahnya. Saat itu petani baru mulai menanam padi. Para petani menyebut trinil semak dan trinil pantai dengan nama burung “ancul bumi”. 

Hal ini berdasarkan pengamatan mereka, bahwa jika trinil-trinilan mendarat, maka bagian ekornya akan naik-turun adatu dalam bahasa Jawa “ancul-ancul”. Sebagian lagi memanggilnya dengan burung “mriwis”. Burung-burung tersebut dijadikan petani sebagai teman untuk menggarap sawah dan tidak diperbolehkan untuk diburu dan ditangkap.

Saat dilakukan pengamatan, trinil semak telah memiliki bulu berbiak. Hal ini menandakan musim bermigrasi akan segera berakhir dan burung-burung pantai atau shorebirds ata waders akan mudik, kembali ke lokasi berbiak mereka.

Sumber:  Akhmad David Kurnia Putra - Polhut Ahli Pertama Balai Besar KSDA Jawa Timur Seksi KSDA Wilayah I Kediri 



Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 4.6

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini