Senin, 02 Juni 2025 BBKSDA Jawa Timur
Banyuwangi, 1 Juni 2025. Hari Lahir Pancasila seharusnya menjadi momen refleksi kebangsaan. Namun di ujung timur Pulau Jawa, semangat itu nyaris tercoreng oleh ulah segelintir pihak yang mencoba menyelundupkan ratusan burung kicau dari Bali menuju Solo, Jawa Tengah.
Beruntung, sinergi antara Tim Penyelamatan Satwa Liar (Matawali), Resort Konservasi Wilayah (RKW) 13 Banyuwangi–Situbondo–Bondowoso, Balai Besar KSDA Jawa Timur dan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jatim Satpel Ketapang berhasil menghentikan pengiriman ilegal tersebut di Pelabuhan Ketapang, 1 Juni 2025. Burung-burung tersebut diangkut menggunakan bus antarkota, tanpa dokumen resmi.
Petugas mendapati sebanyak 331 ekor burung kicau, terdiri dari Merbah Terukcuk (Pycnonotus goiavier) 212 ekor (7 ekor mati) dan Cinenen Jawa (Orthotomus sepium) 119 ekor (25 ekor mati). Total ada 299 ekor burung yang masih hidup, segera ditangani secara cepat dan hati-hati oleh tim gabungan.
Setelah melalui pemeriksaan awal di Karantina Ketapang, burung-burung tersebut langsung dilepasliarkan ke kawasan Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup. Habitat yang sejuk dan alami ini diharapkan mampu membantu pemulihan satwa yang sempat mengalami stres akibat pengangkutan yang tidak layak. Pelepasliaran ini menjadi simbol bahwa alam masih punya harapan, selama ada niat dan kerja nyata untuk menjaga dan melindunginya.
Yang mengkhawatirkan, ini bukan kali pertama. Dua hari sebelumnya, petugas juga menggagalkan upaya serupa dengan jumlah 93 ekor burung. Praktik penyelundupan ini menunjukkan bahwa perdagangan satwa liar masih menjadi ancaman serius bagi kekayaan hayati Indonesia. Dibutuhkan kewaspadaan, kerja sama lintas instansi, dan kepedulian publik untuk menghentikannya.
Nur Patria Kurniawan, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur menyampaikan bahwa Hari Lahir Pancasila adalah momentum tepat untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga alam sebagai bagian dari identitas bangsa.
“Melindungi satwa liar adalah bagian dari mencintai Indonesia. Jika kita merawat kehidupan lain, maka kita sedang merawat nilai-nilai luhur bangsa ini,” tegasnya.
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak membeli, memelihara, atau memperjualbelikan satwa liar secara ilegal. Jika menemukan aktivitas mencurigakan, laporkan segera. Alam tak bisa bicara, tapi kita bisa menjadi suara mereka." tambahnya.(dna).
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 3 Jember – Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 4.7