Landak Ditemukan Mati di Ruas Jalan Negara Sanggi - Bengkunat TNBBS

Rabu, 30 Agustus 2017

Kotaagung, 30 Agustus 2017. Sekira pukul 08.20 WIB tanggal 30 Agustus 2017, ditemukan  1 ekor Landak (Hystrix brachiura) mati di ruas jalan negara Sanggi – Bengkunat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, tepatnya di KM 50 atau lebih dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Patok 50. Informasi ini disampaikan oleh Mitra Kerja Balai Besar TNBBS Unila – Pili Nani, yang saat itu sedang melintas di ruas jalan tersebut. Diperkirakan Landak tersebut tertabrak oleh kendaraan yang melintas di malam hari, mengingat perilaku Landak diwaktu siang hari bersembunyi di lubang dan pada malam hari aktif mencari makan (nocturmal).

Hal ini membuat para pihak kembali melihat dan mengkaji, agar pengelolaan ruas jalan negara yang ada di dalam kawasan TNBBS dapat ikut mendukung program konservasi kelestarian jenis TNBBS. Berdasarkan Surat Menteri Kehutanan Nomor S.10/Menhut-IV/2005 tentang Peningkatan Ruas Jalan Pugung Tampak – Batas Provinsi Bengkulu dan Sanggi – Bengkunat yang melalui TNBBS, Menteri Kehutanan menyatakan bahwa ruas jalan Sanggi – Bengkunat merupakan lintasan satwa Harimau, Badak dan Gajah, maka kegiatan pengelolaannya perlu ikut menjaga kelestarian keanekaragaman hayati serta memasang papan peringatan lintasan satwa.

Dalam pengelolaan ruas jalan negara di dalam kawasan konservasi TNBBS, Balai Besar TNBBS bekerja sama dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V Palembang. Dalam perjanjian kerjasama ini, mencakup 3 ruas jalan, yaitu Jalan Sanggi – Bengkunat sepanjang 11,5 KM; Jalan Liwa – Krui sepanjang 15 KM; jalan Rataagung – Way Manula sepanjang 14 KM.

“Kerjasama penyelenggaraan KSA dan KPA adalah kegiatan bersama para pihak yang dibangun atas kepentingan bersama untuk optimalisasi dan efektifitas pengelolaan kawasan, dalam hal ini adalah kawasan TNBBS. Perjanjian Kerjasama ini dapat meliputi penguatan fungsi KSA dan KPA, atau pembangunan strategis yang tidak dapat dielakkan. Kita menyadari pentingnya keberadaan jalan bagi masyarakat, tetapi pengelolaan jalan ini harus  turut  mendukung program – program konservasi TNBBS”,  kata Kepala Balai Besar TNBBS Ir. Agus Wahyudiono.

 

Mari berbagi ruang, selaras dan seimbang…Kami Siap Kerja Bersama…

 (KEHUMASAN BBTNBBS, Agustus 2017).

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini