Indahnya Pesona Tahul-Tahul di TWA Danau Sicike-cike

Selasa, 20 Februari 2024 BBKSDA Sumatera Utara

Danau Sicike-cike, 20 Februari 2024. Apa itu “Tahul-tahul” ? Ternyata, itu adalah bahasa lokal untuk menyebutkan nama tanaman Kantong Semar (Nepenthes). Tahul-tahul ini tumbuh berserakan di sepanjang kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Danau Sicike-cike, tepatnya di Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, sehingga memberikan pesona tersendiri bagi kawasan tersebut.  

Kantong Semar terlihat tumbuh berserakan di antara rerumputan dan juga merambat  bergantungan di beberapa pohon. Mata pengunjung dimanjakan dengan beragam bentuk dan warna yang menarik. Rasanya tidak lengkap bila tidak mengabadikannya dengan kamera. Seakan perjalanan wisata alam ke TWA. Danau Sicike-cike tidak sah tanpa dokumentasi tumbuhan yang mempesona ini. Meskipun  tidak bisa memetik dan membawanya pulang, tapi dengan dokumentasi sudah cukup terpuaskan dan serasa sudah memilikinya.


Kantong Semar (Foto: BBKSDA Sumut)

Kantong semar merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam tanaman karnivora dan tergolong dalam family Nepenthaceae. Di Indonesia, Kantong Semar tumbuh tersebar di pulau Kalimantan dan Sumatera. TWA Sicike-cike merupakan salah satu kawasan yang  menjadi rumah (habitat) dari tumbuhan ini. Ada  dua jenis Nepenthes di TWA Sicike-cike yaitu Nepenthes tobaica dan Nepenthes spectabilis. Kedua jenis Nepenthes ini termasuk jenis tumbuhan yang dilindungi undang-undang sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi.

Sebagai tumbuhan yang digolongkan  ke dalam carnivorus plant  menjadikannya unik karena tumbuhan pemakan serangga. Serangga-serangga kecil menjadi makanan sehari-hari. Warna kantong dan nektar menjadi daya tarik Kantong Semar membuat serangga mendekat dan terpeleset hingga masuk ke dalam cairan yang ada di dalam kantong (“Kantong Semar Tumbuhan Unik Pemakan Serangga di Indonesia”, https://lindungihutan.com).

Pesona yang indah dan keunikannya ternyata sebaliknya membawa malapetaka. Tumbuhan ini diburu oleh banyak orang untuk berbagai kepentingan, sehingga populasinya semakin berkurang. Menurut data IUCN Red List, sedikitnya 27 spesies Nepenthes kondisinya terancam, bahkan 4 di antaranya merupakan spesies dengan status Critically endangered dan 4 lainnya berstatus Endangered. (“Kantong Semar, Tumbuhan Unik Pemakan Serangga”, Nisa Hidayati, https://ksdae.menlhk.go.id) 

Dengan berkurangnya populasi, maka tanaman yang termasuk endemik ini terancam punah, sehingga perlu perhatian berbagai pihak (elemen/komponen) untuk memprioritaskan upaya perlindungan dan penyelamatan, bukan hanya tumbuhan Kantong Semar tetapi juga habitatnya. Dengan melindungi habitatnya, tentunya akan menjaga dan melestarikan tumbuhan yang unik dan langka ini. Salam lestari!

Sumber : Hafsah Purwasih, S.Hut. (Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 3

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini