Penanaman Dua Ratus Pohon Bakau di Kulon Progo, Wujud Bangun Harmoni dengan Alam

Rabu, 07 Februari 2024 BTN Gunung Merapi

Kulonprogo, 7 Februari 2024. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan Penanaman Pohon Serentak di seluruh wilayah Indonesia.  Penanaman pohon serentak lingkup D.I. Yogyakarta dilaksanakan di Pantai Pasir Kadilangu, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta, pada 7 Februari 2024.  Bulan Februari ini kita memperingati hari lahan basah, untuk itu Penanaman Pohon Serentak di  Provinsi D.I. Yogyakarta dilaksanakan di areal lahan basah mangrove.

Keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh mahluk hidup.  Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkomitmen untuk mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.   Kegiatan penanaman pohon merupakan upaya konkret dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.  Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi.  Hal ini disampaikan Menteri KLHK melalui sambutan tertulisnya, yang dibacakan oleh Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa.

Fungsi kawasan Mangrove atau bakau ini, selain mendukung fungsi lahan basah, juga fungsi ekosistem perairan pantai dan juga fungsi jasa lingkungan lain, salah satunya wisata dan budaya sektor perikanan. Tentunya semua ini juga melibatkan masyarakat setempat untuk turut serta memiliki rasa kepedulian untuk menjaga kawasan mangrove ini.


Peserta penanaman serentak pada hari ini kurang lebih berjumlah 200 orang berasal dari unsur KLHK lingkup D.I. Yogyakarta, pemerintah provinsi D.I. Yogyakarta, pemerintah kabupaten Kulon Progo, pemerintah desa, Kelompok Tani Hutan Pasir Kadilangu serta masyarakat sekitar.  Penanaman serentak di Pantai Pasir Kadilangu dilakukan sebanyak 1.000 batang bibit jenis Rhizophora Mucronata atau bakau.  Sebanyak 200 batang bibit bakau ditanam serentak pada saat acara penanaman berlangsung, sedangkan 800 bibit lainnya ditanam setelah acara oleh masyarakat setempat.   Pada kesempatan ini, hadir langsung Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) beserta staf sebagai wujud kepedulian dalam perbaikan lingkungan. 

Gerakan penanaman pohon menunjukkan urgensi pohon sebagai sentral bagi kehidupan di bumi. Pohon memiliki andil dalam pertumbuhan manusia dan seluruh mahluk hidup. Menanam dan memelihara pohon untuk tetap tumbuh akan menuai kebaikan.  Semangat menanam, berkolaborasi para pihak, serta tidak pernah meninggalkan masyarakat setempat dalam menjaga kawasan sejalan dengan konsep model pengelolaan kawasan konservasi.

*****

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini