Sharing Session Jadi Pemanis Rakornis Ditjen KSDAE Tahun 2024, Wadah Berbagi dan Diskusi

Selasa, 16 Januari 2024 Sekretariat Ditjen KSDAE

Jakarta, 16 Januari 2024. Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal KSDAE Tahun 2024 berlanjut ke hari kedua, Selasa (16/01/2024) di tempat yang sama, Auditorium Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Melanjutkan sesi sinergitas kinerja antar Unit Kerja Eselon I (UKE I) Kementerian LHK, Ditjen KSDAE mengundang Ditjen Gakkum, Ditjen PSLB3, Ditjen PHL, dan Ditjen PKTL untuk menyampaikan pemaparan.

Di hari kedua ini, tidak hanya pemaparan dari UKE I KLHK saja, sesi Sharing Session menjadi pemanis Rakornis Ditjen KSDAE Tahun 2024. Sesi Sharing Session pada Rakornis Ditjen KSDAE tahun ini menjadi wadah berbagi ilmu dan pengalaman bagi seluruh unsur Direktorat Jenderal KSDAE hingga di tingkat tapak. Sharing Session kali ini mengambil dua tema besar, yaitu Ekspedisi Sapat Hawung dengan menghadirkan Tim Ekspedisi di Sapat Hawung yang gawangi oleh BKSDA Kalimantan Tengah. Tema kedua Sharing Session adalah Pembelajaran Terbaik Sinergitas Program dari Tingkat Tapak, yang menghadirkan perwakilan dari Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango,  BTN Tesso Nilo, Balai KSDA Kalimantan Timur, serta Balai TN Gunung Merapi. 

Di sesi Sharing Session pertama, menghadirkan Tim Ekspedisi Sapat Hawung yang diketuai langsung oleh Kepala Balai KSDA Kalimantan Tengah, Sadtata Noor Adirahmanta. Pada kesempatan tersebut, Kepala BKSDA Kalteng membawa rombongan yang terdiri dari staf BKSDA Kalteng yang mengikuti ekspedisi, peneliti yang terlibat dan tim dokumentasi. Direktur Jenderal KSDAE yang hadir sebagai penanggap memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh tim ekspedisi ini, serta berharap agar kegiatan serupa dan yang lebih inovatif lagi dapat membudaya di lingkungan pengelola kawasan konservasi.

“Eksplorasi ini sangat bermanfaat untuk identifikasi spesies baru, atau yang telah lama hilang dan muncul kembali. Selain itu, pentingnya ekspedisi ini untuk inventarisasi potensi. Ekspedisi ini juga dapat memunculkan teori-teori sebagaimana teori evolusi yang digagas dari kontemplasi para penjelajah, seperti Darwin dan Wallace. Oleh karena itu, tim ekspedisi lainnya, ke depannya, juga dapat mengikutsertakan ahli ekologi untuk mempelajari perubahan kondisi alam, dan mendokumentasikan secara sains kondisi alam tersebut,” jelas Direktur Jenderal KSDAE dalam diskusi di sesi Sharing Session Sapat Hawung, Selasa (16/01/2024).


Foto bersama peserta Rakornis Ditjen KSDAE Tahun 2024 di ujung acara, Selasa (16/01/2024)

Pada Sharing Session Pembelajaran Terbaik Sinergitas Program dari Tingkat Tapak, perwakilan Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango menyampaikan pembelajaran dari sinergitas pengelolaan wisata alam di kawasan konservasi. Selanjutnya, Balai TN Tesso Nilo menyampaikan pembelajaran tentang sinergitas penegakan hukum dan Balai TN Gunung Merapi menyampaikan pembelajaran tentang sinergitas pengembangan Bioprospeksi di TN Merapi. Sharing session terakhir membahas tentang sinergitas pembangunan IKN yang disampaikan oleh Balai Balai KSDA Kalimantan Timur. Salah satu yang menjadi highlight dalam diskusi kedua ini adalah kegiatan bioprospeksi yang telah dilakukan oleh BTN Gunung Merapi. 

“Kerjasama dengan pihak luar sudah dilakukan, salah satunya dengan UAJY untuk lab penelitian bioprospeksi. Rencananya, kegiatan bioprospeksi ini akan dibukukan,” jelas Kepala Balai TN Gunung Merapi, M. Wahyudi.

Kegiatan Rakornis Ditjen KSDAE Tahun 2024 resmi ditutup setelah penandatanganan perjanjian kinerja antara Dirjen KSDAE dan perwakilan Satuan Kerja lingkup KSDAE, yakni dari 6 Eselon II Pusat, BBKSDA Sumut, BKSDA Kalbar, BBTN Bromo Tengger Semeru, dan BTN Wasur. Kegiatan ini ditutup dengan arahan Dirjen KSDAE. Dalam arahannya Prof Satyawan menyampaikan kembali penekanan agar apa yang dilakukan oleh seluruh aparat Direktorat Jenderal KSDAE di lapangan berdampak kepada masyarakat, serta dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. “Saya menitipkan pesan kepada seluruh jajaran Ditjen KSDAE baik di Pusat maupun di daerah, untuk dapat menindaklanjuti hasil Rakornis ini. Saya juga akan menanti tindak lanjut dari apa yang didapatkan pada seluruh rangkaian acara pada dua hari ini, untuk dapat diimplementasikan pada tingkat tapak,” jelas Prof. Satyawan dalam penutupannya.


Sumber: Setditjen KSDAE

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini