Kepak sayap “Kalina” sang Burung Garuda

Jumat, 05 Januari 2024 BBTN Gunung Gede Pangrango

SUKABUMI-Gerimis hujan yang silih berganti turun di Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa (PPKEJ) Resort PTN Cimungkad Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tak menyurutkan semangat peserta untuk hadir dalam acara Pelepasliaran Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Begitu pun Kepala Balai Besar yang didampingi Pejabat Struktural lingkup BBTNGGP beserta Pj Camat Kadudampit, perwakilan Polsek Kadudampit dan keluarga besar dari Tuan Bartels ikut ambil bagian dalam kegiatan hari ini.


Satwa identik dengan Burung Garuda yang akan dilepasliarkan ini merupakan penyerahan dari Balai Besar KSDA Jawa Barat diberi nama “KALINA”dan direhabilitasi selama ± 21 bulan oleh tenaga keeper internal taman nasional bekerjasama dengan Pusat Penyelamatan Satwa Elang Jawa (PPSEJ) Loji - Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Hingga akhirnya tim kesehatan bersama PPSEJ-Loji - (TNGHS) melaksanakan pemeriksaan kesehatan, penilaian perilaku dan survei lokasi pelepasan dengan hasil “sudah siap release”. Habitat yang nantinya menjadi lokasi pelepasliaran sudah refresentatif ideal untuk keberlangsungan hidup Elang Jawa, hal tersebut ditandai dengan penetapan site monitoring sejak tahun 2015,  “Keberadaan Elang Jawa di TNGGP cukup terjaga, di site monitoring sendiri terdapat 8 individu Elang Jawa. Hal ini membuktikan bahwa ekosistem hutan TNGGP masih stabil, sehingga Elang Jawa dapat hidup dan berkembang biak dengan baik” ucap Kepala Balai Besar, Sapto Aji Prabowo dalam sambutannya.


Butuh proses yang cukup panjang sehingga akhirnya Kalina dinyatakan dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Harapan kami, semoga tidak ada Kalina-Kalina lainnya yang harus menghuni kandang rehabilitasi baik di tempat ini maupun tempat lain. Tempat mereka bukan di kandang, tapi di alam bebas. “Bukan sebuah perjuangan yang mudah bagi rekan-rekan pengelola di Resort Cimungkad untuk dapat “meliarkan” kembali Kalina” ucap Sapto.


Semoga Kalina dapat berkembang biak, dan menambah jumlah populasi Elang Jawa, tidak hanya di TNGGP tapi di Pulau Jawa. Sehingga keberadaan Elang Jawa tetap terjaga kelestariannya.

Teruslah terbang tinggi penguasa langit biru


Teks : Agus Deni  @agustdenie & Enike Ratna Sari, S.Hut.

Foto : Purnama P S & Yopi PJLKK

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini