SANG MERAH PUTIH BERKIBAR DI HUTAN HALMAHERA.

Jumat, 18 Agustus 2017

Tayawi,17 Agustus 2017. Seiring mentari pagi menyapa bumi sejalan pula aktifitas Punggawa Rimba menyusuri sungai menuju bumi perkemahan Gosimo untuk melaksanakan Upacara peringatan Hari Ulang tahun RI ke 72. Suasana alam yang Asri menyambut para generasi pengisi kemerdekaan seakan tersenyum gembira walaupun tak terdengar dengan bisikan kata.Biarlah tetesan bening embun di dedaunan dan briaknya air sungai menyatuh dalam simponi Indonesia Raya dalam Raya Rimbanya Anak bangsa melukis tugas yang mulia untuk mewujudkan misi pengelolaan kawasan yang paripurna.

Balai Taman Nasional Aketajawe-lolobata dalam perayaan HUT RI kali ini melaksanakan upacara di alam bebas yang juga di sekitar pemukiman komonitas masyarakat suku tagutil (tobelo dalam ). Dari kejauhan,nampak istri kepala suku masyarakat tersebut berjalan sambil memegang tombak menyapa warga mereka ". Haa ino, Hoomaaaa jobo tagi mote ke upacara bendera kaa.(Mari kita pergi ikut upacara bendera ).Beberapa menit kemudian terlihat mereka berduyung duyung dengan semangat merasa memiliki sang merah putih lambang kesucian dan keberanian tumpah darah Negeri ini dan bergabung diri dengan para peserta upacara lainnya.

Mentari semakin menanjak dalam kecerahan tak menyurut keceriahan para peserta upacara dari racana pramuka Universitas Bumi Hijra maluku utara,aparatur Desa koli kecamatan oba,PROFAUNA Indonesia Maluku utara,Mahasiswa Kubermas Unikhaer Ternate,kelompok sadar wisata Alam Desa koli,Para Kader konservasi,Dewan Guru sekolah sekolah terdekat dan Polhut Taman Nasional Aketajawe-lolobata.
Bertindak selaku inspektur upacara Bapak Sadtata Noor Adirahmanta Dalam amanat yang disampaikan,  "Mari kita bersama merasa memiliki hutan kita ini dan kita jaga bersama untuk di wariskan kepada anak cucu kita nantinya". Setelah upacara bendera, dilanjutkan dengan acara pengukuhan kelompok sadar wisata. Penyerahan bantuan sembako dan pakaian layak pakai kepada masyarakat suku Tobelo Dalam yang sumber bantuannya dari Permaisuri Kesultanan Bacan yang disalurkan melalui PROFAUNA Maluku Utara serta kegiatan lepas liaran burung kasturi ternate ke habitatnya.

Kebersamaan serimonial acara tersebut terlihat dari antusias suka cita para peserta. "Kami berharap upacara seperti ini menjadi agenda tahunan kedepannya yang melibatkan banyak pihak". kata Kak Nadi, yang juga sebagai pembina racana pramuka di Universitas Bumi Hijrah Maluku Utara. Sedangkan kaitan dengan pelepasan liaran burung oleh PROFAUNA Maluku utara menanggapi positif. "Biarlah mereka hidup pada habitatnya, bila kita menangkap mereka artinya secara sadar kita telah memutuskan ekosistem yang ada".  Papar Ekawati Ka'abah.S,HuT, selaku kordinator PROFAUNA Maluku utara.

Oleh : Jamal Adam

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini