Evakuasi Pendaki Illegal berkewarganegaraan Spanyol

Jumat, 15 September 2023 BTN Gunung Merapi

Boyolali, 15 September 2023. Seorang pendaki illegal berkewarganegaraan Spanyol, bernama Jacinto Cornejo Denise del Carmen (wanita, 37 tahun), dilaporkan tersesat di jalur pendakian Gunung Merapi wilayah Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (14/9). Denise  melakukan pendakian illegal, karena pendakian Gunung Merapi masih  ditutup dikarenakan status siaga level III. 

Mendapatkan laporan tersebut, pihak Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) segera melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD  Boyolali, Basarnas Surakarta, PMI Boyolali, Polsek Selo, Koramil Selo, Barameru dan relawan SAR untuk mempersiapkan evakuasi. Hasil komunikasi disepakati  diturunkan 4 (empat) orang tim advance, yang terdiri dari 3 (tiga) orang tim dari BTNGM dan 1 (satu) orang dari Barameru untuk melakukan evakuasi. 

Denise berangkat ke Selo Kabupaten Boyolali, pada hari Rabu, 13 September 2023 pukul 10.00, dan melakukan pendakian seorang diri sampai puncak 13.30 WIB.  Kemudian pukul 15.00, yang bersangkutan turun dari puncak, dan tersesat hingga ke arah Sapuangin Kabupaten Klaten. Denise sempat mengirimkan pesan ke adiknya, yang kemudian diteruskan ke berbagai pihak terkait.  Denise ditemukan pada hari Kamis, 14 September 2023 pukul 11.08 di pos satu jalur pendakian, dalam keadaan sehat, namun mengalami kepanikan.  

Denise dengan dibantu tim advance yang menemukannya, melanjutkan perjalanan turun ke bawah dan tiba di lokasi New Selo pukul 12.30 WIB, dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Selo. Setelah dipastikan kondisi kesehatannya cukup baik, ia dibawa ke kantor Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Selo Balai TNGM,  untuk dimintai keterangan dan diambil datanya, serta dilakukan pembinaan dan pengarahan tentang status Gunung Merapi yang masih ditutup jalur pendakiannya. Kepada yang bersangkutan diminta agar menghapus semua dokumentasi selama di Gunung Merapi dan menandatangani surat pernyataan publik bahwa menyesal dan paham bahwa ia melanggar aturan pendakian.  


Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, yang hadir di Selo untuk melakukan koordinasi dengan aparat terkait, menyampaikan bahwa pendakian Gunung Merapi sampai saat ini masih ditutup karena status siaga level III.  Selama ini Balai TNGM selalu berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BBPTKG) Yogyakarta terkait dengan rekomendasi penutupan pendakian Gunung Merapi.  Pendakian Gunung Merapi ditutup sejak Mei 2018, dikarenakan lontaran material  vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Ke depannya, akan dilaksanakan kajian lebih lanjut setelah penutupan jalur pendakian Gunung Merapi selama 5 tahun, pungkasnya. 

Sumber: Balai Taman Nasional Gunung Merapi

****

Pembuat dan penyunting berita : Titin Septiana Rahmawati

Penanggung jawab: Muhammad Wahyudi, S.P, M.Sc. (Kepala Balai) - 085244012365

FB: Taman Nasional Merapi

Twiter: @btngunungmerapi

IG: @btn_gn_merapi

Website : tngmerapi.id


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini