Selasa, 15 Agustus 2023 BBKSDA Sumatera Utara
Dairi, 15 Agustus 2023. Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui petugas Resort Suaka Margasatwa (SM) Siranggas pada Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Sidikalang bersama dengan lembaga mitra Yayasan SINTAS Indonesia melaksanakan giat Sumatran Wide Tiger Survey (SWTS), mulai tanggal 5 Agustus s.d 17 Agustus 2023. Kegiatan ini untuk mengetahui keberadaan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan persebaran satwa yang menjadi pakan dari Harimau Sumatera. Titik survey yang menjadi target adalah Desa Pancur Batu, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Desa Laksa Kecamatan Pegagan Hilir dan Desa Dolok Tolong Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi.
Kegiatan survey ini secara umum dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas. Selama melaksanakan kegiatan survey di Desa Pancur Batu, Kecamatan Merek, Tim hanya menemukan adanya jejak dugaan satwa liar jenis kucing emas. Sedangkan pada Desa Laksa, Kecamatan Pegagan Hilir, Tim menemukan bekas cakaran beruang dan sosoran babi hutan.
Kemudian di Desa Dolok Tolong, Kecamatan Sumbul, Tim menemukan banyak jejak satwa berupa kijang dan babi hutan di kawasan Hutan Lindung. Pada areal ini juga ditemukan jerat jenis kawat sling, yang biasa digunakan untuk menjerat babi hutan dan kijang. Jerat-jerat ini jelas akan mengancam dan membahayakan nasib satwa liar lainnya. Untuk mencegahnya Tim melakukan tindakan tegas dengan membuka, mengambil serta mengumpulkan jerat-jerat tersebut. Selain itu, sosialisasi dan edukasi dilakukan kepada masyarakat desa untuk tidak memasang jerat satwa secara sembarangan terutama di dalam kawasan hutan, karena terkadang jerat yang dipasang tidak hanya menjerat satwa yang diinginkan masyarakat namun bisa juga menjerat satwa lain termasuk jenis yang dilindungi, seperti Harimau Sumatera.
Harimau Sumatera merupakan salah satu satwa kunci dan dilindungi oleh undang-undang sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MenLHK.Setjen/Kum.1/12/2018. Keberadaannya yang saat ini terancam punah patut menjadi perhatian agar tidak kehilangan satwa ini dikemudian harinya. Jangan jadikan satwa liar yang ada saat ini hanya menjadi kenangan bagi anak cucu kita kedepannya. Salam Lestari !
Sumber: Edisuanto Situmorang (TPHL SM Siranggas) dan Hafsah Purwasih, S.Hut. (Penyuluh Kehutanan) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5