Rabu, 31 Mei 2023 Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Sidikalang, 31 Mei 2023 - Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) meresahkan warga Sidikalang, dan bahkan sudah dianggap sebagai hama. Data yang didapatkan petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, ada beberapa desa yang terdampak gangguan dari satwa liar ganas ini, seperti : Desa Kuta Gugung, Desa Pangguruan, Desa Perjuangan, Desa Pargambiran, Desa Sileu-leu, Desa Tanjung Beringin, Desa Pegagan Julu IV, Desa Pegagan Julu V, seluruhnya di Kecamatan Sumbul dan Desa Silalahi I serta Desa Silalahi II, di Kecamatan Silahisabungan.
Dampak yang dirasakan dari gangguan monyet ekor panjang, terjadinya kerusakan kebun masyarakat akibat serangan satwa ini, yang tentunya menimbulkan kerugian bagi masyarakat petani. Beberapa jenis tanaman yang diserang monyet untuk dimakan maupun dirusak, antara lain : jagung, kopi, ubi jalar, kentang, kacang tanah, bawang merah, terong belanda, jeruk, cabai, tomat dan jenis kacang-kacangan.
Menyikapi kondisi ini, petugas Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, sejak tanggal 24 Mei sampai dengan 26 Mei 2023, secara maraton mengunjungi desa terdampak untuk melihat langsung serta memberi edukasi serta sosialisasi. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan pihak Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi melalui keterlibatan PPL Pertanian. Upaya penanganan sementara yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memasang jaring pelindung tanaman, menghalau satwa dengan menggunakan mercon/petasan, membuat bau-bauan, seperti terasi di sekitar kebun untuk mengusir satwa, serta penjagaan kebun dengan memasang orang-orangan (patung/boneka) dan juga dengan menggunakan anjing penjaga.
Penanganan konflik manusia dan monyet ekor panjang ini sifatnya hanya sementara, kedepan sebagaimana hasil koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang, SAB, MAB., akan dirancang dan direncanakan penanganan konflik secara konkrit dan melibatkan multi pihak.
Sumber : Hafsah Purwasih, S.Hut. (Penyuluh Kehutanan) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0