Warga Desa Dolok Godang Lapor Tumbuhnya Bunga Bangkai

Senin, 17 Oktober 2022

Salah satu bunga bangkai yang terlihat layu usai mekar sebelumnya

Dolok Godang, 17 Oktober 2022. Warga Desa Dolok Godang, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Dedi Irawan, melapor kepada Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok terkait adanya bunga bangkai di desa tersebut, pada Rabu 12 Oktober 2022. Menindaklanjuti, petugas Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok, Edy Supriono, Kepala Resort Cagar Alam (CA) Dolok Sibual-buali dan Ambet P. Harianja (TPHL) meninjau lokasi sekaligus melakukan pengumpulan data keesokan harinya, Kamis 13 Oktober 2022.

Dari hasil peninjauan, petugas menemukan salah satu dari bunga bangkai yang kondisinya sudah layu dengan tinggi sekitar 50 cm. Berdasarkan keterangan Dedi Irawan, bunga yang dikenal juga dengan nama Titan Arum mekar secara sempurna pada tanggal 27 September 2022, dengan ukuran lebar bunga mencapai ± 100 cm. Dan tidak jauh dari bunga yang layu tersebut terpantau juga bunga yang sedang kuncup dengan tinggi sekitar 302 cm. Kedua bunga bangkai tersebut berada di Areal Penggunaan Lainnya (APL), kebun coklat warga dan di pinggir jalan desa dekat pemukiman warga.

Bunga bangkai yang masih kuncup

Dalam 10 Fakta Menarik Bunga Bangkai Raksasa (Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. yang diterbitkan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, diuraikan bahwa bunga bangkai merupakan tumbuhan asli Indonesia dan populasi liarnya hanya ditemukan di hutan-hutan Sumatera. Bunga bangkai ini termasuk suku talas-talasan (Araceae) sehingga memiliki umbi.

Bunga ini seringkali mekar sempurna di sore hingga malam hari dan mengeluarkan bau “bangkai”. Saat mekar terlihat tongkol (spadiks) berwarna kuning yang dikelilingi oleh seludang bunga yang berwarna merah keunguan. Tinggi spadiks bisa mencapai 3 meter menjadikan bunga ini dijuluki “Bunga Raksasa”

Petugas menyampaikan apresiasi kepada Dedi Irawan yang telah memberikan laporan serta informasi tentang tumbuhnya bunga bangkai. Tidak lupa juga memberi edukasi untuk ikut  menjaga dan melindungi bunga langka ini, mengingat tumbuhan tersebut termasuk jenis yang dilindungi undang-undang

Sumber :  Ambet P. Harianja – TPHL Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok, Balai Besar KSDA Sumatera Utara.

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini