Kerja Bakti Bersama Masyarakat Membersihkan Alur Sungai Sebangau Dari Rasau

Jumat, 04 Agustus 2017

Palangka Raya, 04 Agustus 2017. Balai Taman Nasional Sebangau bersama masyarakat Kereng Bangkirai melaksanakan kerja bakti membersihkan alur Sungai Sebangau dari rumpun rasau yang membendung di badan sungai. Hal tersebut dapat terlaksana dengan dana swadaya yang bersumber dari Balai TN Sebangau, mitra kerja WWF-Id Kalteng dan pihak swasta. Sedikitnya 40 orang masyarakat ikut terlibat bersama Polhut TN sebangau dalam kegiatan pembersihan alur sungai. Rimbunnya rumpun rasau yang hidup di tepian sungai yang terkadang menjalar sampai ke tengah sungai menyebabkan jalur transportasi air di Sungai Sebangau speed boat tidak dapat melewati jalan. Dengan menggunakan parang, tambang dan perlengkapan lainnya tim membersihkan rasau dengan cara mencacah rumpunan rasau dan diikat menggunakan tali kemudian ditarik hingga dapat mengalir terbawa arus.  

Sungai Sebangau masih aktif digunakan sebagai jalur transportasi oleh masyarakat, meskipun transportasi umum sudah tidak seramai dulu namun masyarakat masih sangat bergantung pada sungai ini untuk aktivitas mencari ikan misalnya. Selain itu saat ini kawasan Dermaga Kereng Bangkirai di Sungai Sebangau telah berkembang menjadi kawasan wisata, masyarakat setempat juga memanfaatkan Sungai Sebangau sumber penghasilan dengan menyediakan jasa wisata seperti sewa perahu, sepeda air, bola air dan berbagai jenis wisata lainnya.

Bagi TN Sebangau, Sungai Sebangau merupakan jalur yang sangat penting karena  sebagian besar akses memasuki kawasannya melalui jalur ini sehingga sangat bergantung pada kelancaran jalur transportasi sungai dalam pelaksanaan kegiatan patroli rutin maupun kegiatan lain. Begitu pun dengan mitra kerja WWF-Id Kalteng yang aktif melakukan berbagai macam kegiatan di kawasan TN Sebangau. Permasalahan transportasi air di Sungai Sebangau terjadi pada saat memasuki musim kemarau, hal ini disebabkan air semakin surut sehingga rasau yang terbawa arus dari hulu mengendap ditengah badan sungai dan mengganggu jalur transportasi sungai.

Sebenarnya rasau bukanlah tanaman pengganggu karena masih memiliki nilai manfaat sebagai bahan baku anyaman, tempat berpijahnya ikan sungai, sumber pakan primata dan tempat bersarangnya burung-burung sungai. Akan tetapi jumlahnya yang sangat melimpah menyebabkan transportasi air terganggu. Oleh sebab itu perlu dipikirkan bersama solusi pemanfaatan rasau yang tumbuh subur di Sungai Sebangau menjadi alternatif yang lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Sumber Info : Balai TN Sebangau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini