Sabtu, 29 Juli 2017
SIARAN PERS
Nomor : SP. 155/HUMAS/PP/HMS.3/07/2017
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sabtu, 29 Juli 2017. Titik panas (hotspot) mulai menurun, berdasarkan pantauan per tanggal 28 Juli 2017 pukul 20.00 WIB, Satelit NOAA menunjukkan bahwa terdapat tiga hotspot, yang tersebar di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan data Terra/Aqua (LAPAN) confidence level ≥80% menunjukkan 15 hotspot di seluruh wilayah Indonesia, data Terra/Aqua (LAPAN) confidence level 30-≤79% sebanyak 72 hotspot, dan data Terra/Aqua (LAPAN) confidence level ≤29% sebanyak 8 hotspot.
Pada hari sebelumnya per tanggal 27 Juli 2017 pukul 20.00 WIB terpantau sebanyak 4 hotspot pantauan satelit NOAA dan 47 hotspot menurut pantuan satelit TERRA/AQUA. Total hotspot berdasarkan satelit NOAA per 1 Januari - 28 Juli 2017 dilaporkan sebanyak 976 titik. Jumlah ini menurun dibandingkan pada tahun 2016 untuk periode yang sama, yaitu sebanyak 1.107 titik Hal ini berarti terdapat penurunan sebanyak 131 titik atau sebesar 11,83%.
Sementara total hotspot per 1 Januari - 28 Juli 2017 Terra/Aqua confidence level ≥80% sebanyak 157 titik. Pada periode yang sama tahun 2016 terdapat hotspotsebanyak 2.093 titik, maka saat ini terjadi penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.936 titik atau sebesar 92,49%. Kedua data hotspot tersebut terus dipantau dengangroundcheck ke lapangan oleh Tim Satgas Karhutla.
Berdasarkan laporan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Direktorat Jenderal KSDAE, Sapto Aji Prabowo, saat ini dua lokasi kebakaran di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh telah berhasil dipadamkan, yaitu di Kecamatan Meurebo dan Kecamatan Johan Pahlawan, dengan total luas kurang lebih 36 Ha. Sebelumnya, diketahui luas kebakaran sebesar 79 Ha yang tersebar di enam Kecamatan.
Sementara itu, Kepala Biro Humas KLHK, Djati Witjaksono Hadi menyampaikan bahwa total luas kebakaran hutan dan lahan yang telah ditangani oleh Manggala Agni sampai saat ini (28/07/2017) adalah 3.053, 111 Ha.
“Pemadaman di Aceh Barat telah dilakukan oleh Manggala Agni Daops Sibolangit, BKSDA Aceh, dengan menurunkan 20 personel serta gabungan personel dari BNPB dan Kodim Aceh Barat. Sampai saat ini Tim Satgas Karhutla terus melakukan pemanatauan dan upaya pemadaman di beberapa lokasi lainnya”, Djati menjelaskan.
Selain upaya pemadaman, dalam rangka optimalisasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Djati juga menyampaikan bahwa KLHK proaktif dalam memantau langsung ke lapangan, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten setempat, untuk membahas langkah-langkah tenis dan strategis penanganan karhutla.(*)
Sumber Info : Biro Humas KLHK & BKSDA Aceh
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0