Selayar, 26 Juli 2017. Bertempat di Aula Pertemuan Kantor Balai, Balai Taman Nasional Taka Bonerate melaksanakan Workshop Mini Pelatihan dan Uji coba lampu LED Hijau untuk mitigasi tangkapan sampingan Penyu di Kepulauan Selayar. Dimana diketahui Kepulauan Selayar merupakan salah satu wilayah yang memiliki armada penangkapan ikan skala kecil / artisanal dengan jumlah yang cukup besar. Terdapat interaksi bycatch penyu yang tinggi pada aktifitas penangkapan ikan menggunakan jaring insang.
Jumah penyu yang sangat banyak di perairan Selayar, membuat nelayan lokal beranggapan bahwa penyu merupakan hama. Hal ini disebabkan karena tertangkapnya penyu pada jaring dapat merusak jaring nelayan, (WWF-ID, 2015). Selain itu Kepulauan Selayar merupakan 1 dari 12 lokasi prioritas peneluran penyu di Indonesia dengan potensi perikanan gillnet yang cukup tinggi. Tingginya jumlah armada gillnet ini berdampak pada jumlah hewan ETP khususnya penyu yang tertangkap secara tidak sengaja. Berdasarkan data tersebut maka WWF-Indonesia dalam hal ini juga merupakan mitra Balai TN. Taka Bonerate mengadakan Ujicoba teknologi lampu LED ini.
Dwi Ariyoga Gautama selaku Bycatcth and sharks Conservation coordinator WWF-ID juga menambahkan jika Ujicoba berhasil ini diharapkan kedepan mengurangi tangkapan bycatch penyu pada nelayan diatas kapal dan cara penanganannya. Workshop mini ini akan dilaksanakan hingga 4 hari kedepan, dihadiri 23 orang peserta terdiri dari NGO Lokal, BPSPL Makassar, DKP SulSel, DKP Kab. Kepulauan Selayar, Penyuluh Perikanan Kab. Kepulauan Selayar, Balai TN. Taka Bonerate, LC EAFM UNHAS, WWF-ID, Observe UNHAS, Tenaga Pendamping UNHAS, perwakilan Desa yg ditunjuk sebagai lokasi sampel data.
Dibuka oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Ir. MAKKAWARU) : beliau menyampaikan siap mengadopsi metode ini jika kedepan Ujicoba ini berhasil demi kepentingan nelayan dan kelestarian Penyu. Adapun lokasi pengambilan sampel data adalah Perairan desa bontolebang, Parak dan Barugaia.
Sumber Info : Balai TN Takabonerate