Selasa, 15 Juni 2021
Sibolangit, 14 Juni 2021. Tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk yang kesekian kalinya menyambangi kawasan Cagar Alam/Taman Wisata Alam (CA/TWA) Sibolangit. Kali ini Tim dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya melakukan penelitian tentang Studi Populasi Tumbuhan Endemik Sumatera Gnetum loerzingii (Gnetaceae) dan tumbuhan lainya, yang berlangsung dari tanggal 1 s.d 10 Juni 2021, di tiga lokasi yaitu Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sibolangit serta Taman Wisata Alam (TWA) Danau Sicike-cike.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa manfaat dari keberadaan kawasan konservasi diantaranya adalah untuk tujuan penelitian (riset) dan pengembangan ilmu pengetahuan serta pendidikan dan peningkatan kesadartahuan masyarakat tentang konservasi alam. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Tim LIPI dengan mengambil 14 (empat belas) specimen, terdiri dari jenis Rododendeon, Gnetum Loerzingii, Zingiber sp ,Zingiber loerzingi, Hedychium sp, Geocharis redicalis dan Rafflesia meijerii.
Ketua Tim peneliti Dr. lyan Robiansyah menjelaskan, bahwa ke 14 spesimen yang dikumpulkan tersebut, nantinya akan dijadikan : 1). Sebagai bahan penelitian data populasi untuk reassessment status IUCN, 2). Biji dan stek serta bagian dari tumbuhan sample dimanfaatkan untuk konservasi ex situ di Kebun Raya, serta 3). Untuk tujuan koleksi herbarium dan cek validitas identifikasi.
Khusus tumbuhan endemik Sumatera jenis Gnetum loerzingii (Gnetaceae) yang dalam bahasa Indonesia adalah jenis melinjo hutan, menarik untuk diteliti karena mempunyai sejarah panjang sejak awal dikoleksi Tahun 1927, tepatnya tanggal 10 Desember 1927, oleh J.A.Lorzing yang kala Itu dikenal sebagai kolektor tumbuhan, ahli botani sekaligus Kepala Kebun Raya Sibolangit (sebelum menjadi CA/TWA Sibolangit) yang merupakan cabang dari Kebun Raya Bogor.
Menjadi catatan khusus tentunya di tahun 2021 ini, tepat pada usia 94 Tahun CA/TWA Sibolangit kembali diteliti oleh Tim LIPI Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan yang berasal dari Kebun Raya Bogor, terdiri dari 3 peneliti, yaitu Dr. lyan Robiansyah (Ketua), Yayan Wahyu Candra Kusuma, Ph.D (anggota) dan Enggal Primananda, M.Sc.(Anggota).
Untuk kelancaran kegiatan penelitian tersebut petugas Resort CA/TWA Sibolangit dengan setia mendampingi tim peneliti selama berlangsungnya kegiatan. Petugas resort dan tim peneliti berbagi pengetahuan serta pengalaman, yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk pengembangan kawasan CA/TWA Sibolangit kedepannya sebagai salah satu pusat riset konservasi alam Sumatera Utara, sehingga mendorong para peneliti lainnya untuk ikut menggali potensi-potensi konservasi alam yang ada di kawasan ini.
Sumber : Samuel Siahaan, SP. - PEH Pertama Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0