Kamis, 11 Juli 2024 BKSDA Kalimantan Selatan
Tanah Laut, 7 Juli 2024 – Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan drh. Agus Ngurah Krisna Kepakisan, M.Si, Kepala BPDAS Barito Supriyanto Sukmo dan Kepala Bidang PDASRHL Dishut Kalimantan Selatan Alip Winarto melakukan supervisi penilaian keberhasilan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) oleh PT Adaro Indonesia di Suaka Margasatwa Pelaihari. Rehabilitasi ini mencakup area seluas 85 hektar dengan jenis tanaman galam (Melaleuca cajuputi), pulai (Alstonia scholaris), dan jabon (Neolamarckia cadamba). Tujuan dari kegiatan ini adalah memastikan bahwa upaya rehabilitasi berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil yang diinginkan. Turut mendampingi dalam kegiatan ini Kepala SKW I Pelaihari Agus Erwan, S.Hut, M.Sc dan Kepala Resort SM. Pelaihari Akhmad Fauzan, S.Hut. Supervisi ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk tim dari PT Adaro Indonesia, Vendor Pelaksana (PT SKMA) serta perwakilan masyarakat setempat.
Selama supervisi, tim penilai melakukan inspeksi langsung ke lokasi penanaman untuk memeriksa mpertumbuhan tanaman. “Rehabilitasi ini sangat penting untuk memulihkan ekosistem dan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di kawasan Suaka Margasatwa Pelaihari,” ujarnya. Selain itu Kepala BKSDA Kalimantan Selatan juga menyampaikan bahwa upaya pemulihan ekosistem di SM. Pelaihari tidak hanya melalui kegiatan penanaman tetapi juga dengan melakukan pengendalian jenis tumbuhan invasif.
Kepala BPDAS Barito Supriyanto Sukmo, menambahkan bahwa penilaian awal menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. “Vegetasi yang tumbuh dengan baik di area rehabilitasi seluas 85 hektar (petak 1, 2 dan 5) ini merupakan bukti bahwa program ini berjalan sesuai rencana. Ini adalah langkah penting dalam mencapai target kriteria keberhasilan rehab DAS dengan tingkat tanaman tumbuh dan tanaman sehat lebih dari 75 persen,” katanya. Ahmad juga menyoroti pentingnya pemantauan berkelanjutan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dari program rehabilitasi ini.
Kabid PDASRHL Dishut Kalimantan Selatan Alip Winarto menyampaikan keberhasilan rehabilitasi tidak hanya terlihat dari pertumbuhan tanaman, tetapi juga mengembalikan fungsi ekologis DAS serta mendukung upaya konservasi lingkungan. Pertumbuhan yang baik dari tanaman galam, pulai, dan jabon di area rehabilitasi ini merupakan bukti nyata bahwa program ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Kegiatan supervisi ini diakhiri dengan diskusi antara tim penilai, perwakilan PT Adaro Indonesia, dan Vendor Pelaksana (PT SKMA). Diskusi tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan dan menyusun strategi lanjutan untuk memastikan keberhasilan program rehabilitasi dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar. Para pimpinan mengapresiasi komitmen PT Adaro Indonesia dalam mendukung pelestarian lingkungan dan berharap agar upaya ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, diharapkan program rehabilitasi DAS ini akan mencapai hasil yang maksimal dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi lingkungan serta masyarakat sekitar.
Sumber: Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0