Rabu, 22 Mei 2024 BBKSDA Sumatera Utara
Medan, 22 Mei 2024. Hari Kura-kura dan Penyu Sedunia diperingati setiap tanggal 23 Mei. Pertama kali diperingati pada tahun 2002 oleh American Tortoise Rescue (ATR). Peringatan ini dimaksudkan untuk menarik perhatian warga dunia terhadap keberadaan kura-kura dan penyu serta mendorong umat manusia untuk menyelamatkan spesies yang terancam, karena kura-kura dan penyu sebagai salah satu spesies tertua yang masih hidup di bumi, memainkan peranan penting dalam menjaga kesehatan laut dan habitatnya. Mereka membantu menjaga keseimbangan alam dengan mengendalikan hama, menyediakan nutrisi bagi tanah dan menjadi makanan bagi banyak hewan lainnya. ATR pun rutin mengadakan acara donasi dan menyebarkan kesadaran terhadap kura-kura dan penyu.
Berkurangnya jumlah populasi kura-kura dan penyu dikarenakan adanya faktor perubahan lingkungan tempat hidupnya, perburuan pemanfaatan daging, tempurung dan kulitnya dengan tujuan diperdagangkan di pasar gelap, serta kegiatan eksploitasi berlebihan yang berdampak terhadap menyusutnya populasi secara masif. Selain itu kedua hewan ini juga memiliki kemampuan berkembang biak yang lamban sehingga untuk mengembalikan jumlah populasi menjadi sebuah tantangan yang besar.
Oleh karena itu, CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa semua penyu laut dimasukkan dalam Appendix I, yang artinya perdagangan internasional penyu untuk tujuan komersil dilarang. Di Indonesia Penyu Belimbing dan Penyu Lekang dimasukkan dalam daftar satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Kemudian Badan Konservasi Dunia (IUCN) memasukkan Penyu Belimbing, Penyu Hijau, Penyu Lekang dan Penyu Tempayan sebagai golongan satwa yang terancam punah (Hari Kura-kura dan Penyu Sedunia : Sejarah dan Fakta Uniknya, Shafa Aulia Nursani, https://www.detik.com)
Giat pelepasliaran tukik bagian dari penyelamatan
Melalui momentum peringatan World Turtle Day 2024, umat manusia diingatkan kembali untuk peduli dengan nasib kura-kura dan penyu. Apa yang bisa dilakukan ? Dilansir dari laman worldturtleday.org, beberapa hal sederhana dapat kita lakukan, seperti : jangan pernah membeli kura-kura atau penyu laut dari toko penjual hewan, jika menemukan penyu atau kura-kura yang terdampar dan terluka jangan dilepas ke laut begitu saja tetapi sebaiknya segera menghubungi Tim konservasi terdekat, laporkan penjualan/perdagangan liar yang ada di internet maupun di pasar gelap, laporkan juga bila menemukan perbuatan/tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap kura-kura dan penyu seperti penjualan organ tubuhnya di pasar gelap, mengikuti kegiatan volunteer konservasi kura-kura dan penyu, serta ikut menjaga kebersihan lingkungan dengan berusaha tidak mencemarinya dengan sampah.
Selain itu melalui World Turtle Day 2024 menjadi media kampanye membantu kelestarian penyu dan kura-kura agar hidup lebih lama, serta meningkatkan kesadaran tentang pelestarian hidup penyu dan kura-kura.
Sumber : Evansus Renandi Manalu (Analis Tata Usaha) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5