Bermanfaat Dan Tepat Guna Bantuan Usaha Ekonomi Produktif

Selasa, 30 April 2024 BBKSDA Sumatera Utara

Pakpak Bharat, 30 April 2024. Kegiatan monitoring terhadap pemberian bantuan usaha ekonomi produktif Balai Besar KSDA Sumatera Utara telah dilaksanakan oleh Tim dari Bidang KSDA Wilayah I Kabanjahe dan Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang dari tanggal 24 s.d 26 April 2024. Kegiatan monitoring ini dilaksanakan pada kelompok tani yang berada di desa sekitar kawasan konservasi TWA. Sicike-cike dan SM. Siranggas yang mendapatkan bantuan pada tahun 2023 lalu, yaitu Kelompok Tani Barakit Tani Desa Perpulungen, Kecamatan Kerajaan, Kelompok Tani Enmo Mulana, Desa Mahala, Kecamatan Tinada dan Kelompok Tani Sada Orjok, Desa Perjaga Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Kegiatan monitoring ini sebagai salah satu upaya untuk melihat perkembangan dan kemanfaatan dari bantuan yang diberikan sekaligus mendapatkan informasi kendala yang dihadapi oleh kelompok tani. 

Pada Kelompok Tani Barakit Tani yang mendapatkan bantuan berupa alat handtracktor sudah berfungsi dan digunakan dalam mengolah lahan persawahan mereka. Alat tersebut baru tahun ini digunakan mengingat tahun sebelumnya sudah selesai masa tanam sehingga belum ada uang kas bagi kelompok. Kesepakatan kelompok terhadap pemakaian alat handtracktor adalah lahan siap tanam per rante (20mx20m) dikenakan biaya Rp. 80.000,- untuk anggota kelompok dan Rp. 90.000,- untuk masyarakat di luar kelompok. Operator alat ini adalah anggota kelompok dengan rencana pembagian 50% untuk operator, 30% minyak dan oli serta 20% kas kelompok. Adanya alat handtracktor ini bermanfaat dalam mengefisiensikan waktu serta biaya mengolah lahan persawahan sehingga diharapkan dapat berkesinambungan dengan memelihara alat tersebut. 


Pada Kelompok Tani Enmo Mulana yang juga mendapatkan bantuan alat handtracktor sawah, sudah merasakan manfaat terhadap bantuan alat tersebut. Pemakaian alat handtracktor sudah dilakukan dari tahun sebelumnya dan saat ini dikarenakan musim tanam, juga sudah digunakan oleh kelompok. Adapun system penggunaan alat handtracktor, kelompok mematokkan lahan yang siap tanam per rante dikenakan biaya Rp. 150.000,- dengan pembagian 40% untuk operator, 40% untuk minyak dan oli dan 20% untuk kas kelompok. Pada tahun 2023 lalu kas yang terkumpul sudah mencapai Rp. 1.100.000,- namun uang ini tidak dibagikan dan menjadi cadangan untuk biaya perawatan alat nantinya. Selain itu, uang kas juga menjadi cadangan bagi anggota yang belum memiliki uang untuk mengolah sawahnya dengan memakai alat tersebut terlebih dahulu dan membayar operasionalnya setelah memiliki uang. Hal ini sangat bermanfaat dan membantu perekonomian kelompok tani. 

Pada Kelompok Tani Sada Orjok yang mendapatkan bantuan alat pemipil jagung dan alat penggiling padi juga sudah berfungsi dan digunakan oleh kelompok tani. Untuk alat pemipil jagung disewakan dengan harga Rp. 100,- per kg bagi anggota dan         Rp. 200,- per kg di luar anggota kelompok tani. Operator alat pemipil jagung ini adalah anggota kelompok sebanyak 3 orang dan alat pemipil ini telah dipakai sekitar 10 kali dengan kapasitas 300 kg hingga 800 kg sekali beroperasi. Sedangkan untuk alat penggiling padi, juga sudah digunakan dari tahun lalu. Untuk tahun ini belum karena masih dalam musim tanam padi. Pada alat penggiling padi ini system sewa alatnya adalah dengan menggilingkan padi satu kaleng maka upahnya adalah satu liter. Kemudian satu liter beras ini dibagi menjadi dua bagian 50% untuk operator dan 50% untuk kas kelompok. Setelah dikumpulkan berasnya baru dijual sehingga menjadi uang. Saat ini uang kas Kelompok Tani Sada Orjok sudah ada sekitar Rp. 300.000,- bersih. Sebelumnya uang kas yang terkumpul ditambah patungan dari anggota kelompok digunakan untuk membangun tempat untuk alat pemipil jagung dan juga alat penggiling padi sehingga semua anggota kelompok merasa memiliki alat tersebut. Bantuan alat yang diberikan ini sangat bermanfaat bagi kelompok dan Masyarakat di luar kelompok.


Tim mengapresiasi kelompok tani karena bantuan yang diberikan dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya, dan kelompok tani sudah merasakan manfaat  nilai ekonomi baik bagi kelompok tani maupun masyarakat. Hingga saat ini belum ada kendala dalam pemanfaatan bantuan tersebut bahkan perawatan juga belum ada karena alat masih dalam kondisi baik. Tim juga menyampaikan harapan, bahwa  bantuan ini menjadi pengingat bagi kelompok untuk ikut menjaga kawasan konservasi yang ada di sekitar desa, yaitu kawasan SM. Siranggas pada Desa Perjaga dan Desa Mahala serta Kawasan TWA. Sicike-cike pada Desa Perpulungen 

Sumber : Hafsah Purwasih (Penyuluh Kehutanan) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini