Kelompok Tani Merasakan Manfaat Bantuan Usaha Ekonomi Produktif

Senin, 01 April 2024 BBKSDA Sumatera Utara

Pakpak Bharat, 1 April 2024. Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Bidang KSDA Wilayah I Kabanjahe dan Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, melaksanakan kegiatan monitoring terhadap bantuan usaha ekonomi produktif yang telah diberikan kepada beberapa kelompok tani yang di desa sekitar kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike dan Suaka Margasatwa (SM) Siranggas  Tahun 2023 lalu, pada tanggal 25 s.d 28 Maret 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk melihat perkembangan dan kemanfaatan dari bantuan yang diberikan sekaligus mendapatkan informasi kendala yang mungkin dihadapi oleh kelompok. Monitoring terhadap bantuan usaha ekonomi produktif ini dilakukan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bersama Desa Majanggut I, Kelompok Tani (KT) Sepakat Maju Desa Salak I, Kelompok Tani (KT) Gabe Tani Desa Kuta Dame dan Kelompok Tani (KT) Dalan Maju Desa Simerpara. Masing-masing kelompok tani tersebut mendapat bantuan berupa alat pertanian, yaitu alat pemipil jagung pada KWT Bersama dan KT Dalan Maju serta Cultivator dan mesin babat pada KT Sepakat Maju dan KT Gabe Tani. 


Pada KWT Bersama misalnya, alat pemipil jagung yang merupakan bantuan dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara sudah berfungsi bahkan disewakan oleh masyarakat Desa Majanggut I diluar dari anggota kelompok dengan upah sewa Rp 200,- per kg jagung pipil dengan persentase pembagian 1/3 untuk kas kelompok dan 2/3 untuk operator mesin, sehingga saat ini sudah mendapatkan kas kelompok sekitar Rp 700.000,- namun dikurangi dengan biaya perawatan. 

Begiu juga dengan KT Dalan Maju, dengan upah sewa alat pemipil jagung yaitu Rp 200,-per kg dan sudah digunakan oleh masyarakat Desa Simerpara diluar anggota kelompok, samapai saat ini sudah mengantongi uang kas kelompok lebih kurang Rp 500.000,-. Bahkan pengakuan pengurus kelompok adanya alat pemipil jagung kelompok memotivasi masyarakat sekitar untuk menanam tanaman jagung. Hal ini sangat membantu dan menguntungkan kelompok serta masyarakat desa dimana biasanya untuk memipilkan hasil tani jagung harus pergi ke desa sebelah. 


Untuk KT Sepakat Maju yang mendapat bantuan berupa alat cultivator dan mesin babat, juga sudah berfungsi dengan baik dan disewakan kepada anggota kelompok. Uang sewa alat tersebut menjadi kas kelompok yang digunakan untuk perawatan alat tersebut. Cultivator disewakan sebesar Rp 50.000,-per hari, sedangkan mesin babat Rp 30.000,-per hari, dan saat ini sudah terkumpul uang kas kelompok sebanyak lebih kurang Rp 300.000,-. Sama halnya dengan KT Gabe Tani yang mendapatkan bantuan berupa alat cultivator dan mesin babat, juga sudah dimanfaatkan oleh anggota kelompok dengan sistem sewa. Uang sewa menjadi kas kelompok guna perawatan alat demi kesinambungan pemanfaatan alat tersebut. pada KT Gabe Tani, sewa alat cultivator dikenakan sebesar Rp 20.000,-/hari dan mesin babat Rp 5.000,-/hari. Saat ini kas KT Gabe Tani terkumpul dana lebih kurang Rp 600.000,-.


Melihat hasil yang positif ini Tim monitoring mengapresiasi kelompok tani karena bantuan yang diberikan digunakan dengan sebaik-baiknya dan sudah merasakan langsung manfaatnya  dengan memberikan nilai tambah ekonomi baik bagi kelompok tani khususnya dan masyarakat desa pada umumnya. Hingga saat ini belum ada kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan bantuan tersebut. Tim juga menyampaikan, dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi kelompok khususnya untuk menjaga kawasan konservasi yang ada di sekitar desanya, yaitu kawasan SM Siranggas pada Desa Majanggut I, Salak I dan Simerpara serta Kawasan TWA Sicike-cike pada Desa Kuta Dame.

Sumber : Hafsah Purwasih, S.Hut.  (Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini