Identifikasi Jenis Reptil Famili Scincidaedi Resort Loh Buaya – Pulau Rinca

Jumat, 20 Oktober 2023 BTN Komodo

Labuan Bajo, 18 Agustus 2023. Small Scale Research merupakan prasyarat utama yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa (D3/S1/S2/S3) yang melaksanakan   kegiatan  magang  di   Balai   Taman   Nasional   Komodo.   Mahasiswa   perlu mempelajari  pengelolaan Taman Nasional Komodo  secara  mandiri  dan  mengusulkan  judul miniriset yang sesuai dengan minat pendalamannya masing-masing. Mahasiswa yang topik SSR sudah disetujui maka dapat melaksanakan magang dalam program Junior Park Ranger (JPR) Balai Taman Nasional Komodo.

Mahasiswa Kehutanan dari Universitas Mataram, Ahmad Luqman Sani, melaksanakan kegiatan magang di Balai Taman Nasional Komodo mulai tanggal 22 Juni – 20 Agustus 2023. Luqman diterima dalam program magang JPR Balai Taman Nasional Komodo setelah judul SSR yang diajukan telah disetujui. Adapun judul SSR yang diajukan adalah Identifikasi Jenis Reptil Famili Scincidaedi Resort Loh Buaya – Pulau Rinca.

Selain pemenuhan kewajiban SSR, Universitas Mataram memberikan beberapa butir capaian pembelajaran yang mahasiswa perlu penuhi saat melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di industri secara langsung. Capaian   pembelajaran   tersebut   meliputi   topik,   diantaranya:   Administrasi   Kehutanan, Pengelolaan Keselamatan Kerja, Perencanaan Hutan, Perlindungan Hutan, Pengawetan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Pemberdayaan Masyarakat.

Luqman memilih topik SSR dengan judul identifikasi reptil Scincidae karena tertarik untuk mengetahui dan menambah informasi keanekaragaman jenis reptil di Lembah Loh Buaya. Reptil Scincidae dipilih karena memiliki peran penting dalam ekosistem yaitu sebagai salah satu sumber pakan biawak komodo tetasan (hatchling) dan remaja (juvenile) yang perlu diketahui jenis dan persebarannya di Lembah Loh Buaya.

Luqman menggunakan metode Visual Encounter Survey (VES) dengan kombinasi Time Search pada lokasi penelitian yang telah ditentukan meliputi jalur trekking wisata Hidden Nirvana, jalur jelajah Wae Waso, dan jalur jelajah Loh Kima. Lokasi ini dipilih berdasarkan informasi anecdotal evidence petugas Resort Loh Buaya yang menyampaikan  bahwa  pada  jalur-jalur  tersebut seringkali terlihat reptil famili Scincidae saat berkegiatan. Selanjutnya, Luqman akan menggunakan aplikasi iNaturalist untuk membantu proses identifikasi jenis melalui kesesuaian data gambar primer dengan gambar sekunder yang sudah terverifikasi dan tervalidasi.

Luqman menemukan 27 individu dari 3 spesies famili Scincidae yang ditemukan, diantaranya: kadal sunda leher hitam (Sphenomorphus melanopogon), kadal belang flores (Sphenomorphus striolatus), dan kadal berekor biru (Cryptoblepharus renschi). Temuan spesies ini memiliki kesesuaian temuan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kennedi, et al. (2022) yang menemukan 4 spesies dari famili Scincidae di Loh Buaya – Pulau Rinca. Adapun satu dari empat jenis kadal yang tidak dijumpai oleh Luqman adalah kadal pantai dun (Emoia similis). 

Spesies  kadal  sunda  leher  hitam  (Sphenomorphus melanopogon) yang  ditemukan  adalah sebanyak 4 individu pada pagi hari sekitar pukul 07:00 – 08:00 WITA, sedangkan untuk spesies kadal belang flores (Sphenomorphus striolatus) ditemukan sebanyak 22 individu pada pagi dan malam hari sekitar pukul 07;00 – 08:00 WITA dan 19:00 – 20:00 WITA dengan lokasi perjumpaan bervariasi meliputi diatas tanah, tumpukan serasah, cabang pohon, lubang pohon, dan beberapa kali kesempatan pada dinding bangunan pos jaga. Adapun spesies kadal berekor biru (Cryptoblepharus renschi) ditemukan sebanyak satu individu pada pagi hari sekitar pukul 08:00 – 09:00 WITA dengan lokasi perjumpaan pada dinding pagar belakang bangunan Pusat Informasi yang merupakan awal dari jalur kunjungan wisatawan Hidden Nirvana di Loh Buaya.

Berdasarkan studi literatur diperoleh informasi bahwa jenis pakan kadal Sphenomorphus sp. adalah serangga, jentik nyamuk, nyamuk dan mikroorganisme berukurannya kecil lainnya (Sukardi & Sinery, 2018). Spesies famili Scincidae berperan sebagai satwa kontrol yang mengendalikan populasi serangga di alam. Luqman berharap agar kajian terhadap satwa pakan biawak komodo (selain mamalia) dapat dilakukan oleh Balai Taman Nasional Komodo secara berkala untuk memastikan keseimbangan ekosistem di Taman Nasional Komodo.


Sumber: Balai Taman Nasional Komodo (Siaran Pers No: PG.26/T.17/TU/HMS.3/8/2023)

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Hendrikus Rani Siga, S.Hut., M.Sc. (+6281353363519)

Penulis Berita: Mahasiswa Kehutanan Universitas Mataram - Ahmad Luqman Sani (+6285238996955)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 3.9

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini