Harmonisasi Adat dan Agama Lestarikan Hutan Konservasi

Rabu, 18 Oktober 2023 BBKSDA Sumatera Utara

Stabat, 18 Oktober 2023. Kawasan SM. Karang Gading dan Langkat Timur Laut seluas 14.827 Ha. merupakan satu-satunya hutan konservasi dengan ekosistem mangrove di Provinsi Sumatera Utara. Terdapat 14 desa sekitar kawasan SM. Karang Gading dan Langkat Timur Laut yang kehidupannya sangat tergantung kepada keberadaan kawasan. 

Budaya Melayu pesisir sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar kawasan ini. Karena itu, beberapa nilai-nilai dari budaya Melayu menjadi cara pandang, kebiasaaan, maupun kearifan lokal terhadap keberadaan hutan SM Karang Gading dan Langkat Timur Laut. 

Disamping itu, hampir 90% masyarakat di 14 desa di sekitar kawasan menganut agama Islam dan nilai-nilai Islami juga sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat termasuk cara pandang terhadap pengelolaan dan pemanfaatan kawasan SM. Karang Gading dan Langkat Timur Laut. 

Oleh karena itu, Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama dengan KFW dan Pemerintah Kabupaten Langkat memandang bahwa penyadartahuan dan perubahan sikap masyarakat terhadap keberadaan SM. Karang Gading dan Langkat Timur Laut dapat terbentuk melalui adat dan agama. Pemikiran inilah kemudian menggagas lahirnya Kegiatan Festival Masyarakat Adat dan Agama Desa Sekitar kawasan SM Karang Gading dan Langkat Timur Laut Tahun 2023. 

Sebelum puncak acara Festival yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 21 Oktober 2023, terlebih dahulu telah dilakukan rangkaian kegiatan Road To Festival di dua desa sekitar kawasan yaitu Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, pada Kamis 12 Oktober 2023 dan Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, pada Senin 16 Oktober 2023, dengan berbagai perlombaan yang bertema keagamaan dan kearifan masyarakat lokal yang berisi pesan moral perlindungan kawasan SM Karang Gading dan Langkat Timur Laut, seperti : lomba takhtim ibu, lomba mewarnai tingkat TK-SD kelas I, lomba Da’i cilik, lomba mengikat kepiting dan pameran produk lokal.

Perlombaan diikuti oleh warga desa di sekitar lokasi kegiatan dan mendapat antusias yang luar biasa mengingat kegiatan-kegiatan seperti ini belum pernah ada sebelumnya. Berbagai kalangan, baik yang masih muda belia sampai orangtua larut dalam kegembiraan mengikuti perlombaan. Bahkan di Desa Tanjung Ibus, anak disabilitas (tuna rungu) pun tidak mau ketinggalan ikut serta dalam perlombaan mewarnai. 


Melihat antusiasnya warga yang ikut dalam perlombaan di dua desa ini tentunya menjadi media edukasi dan awaraness (penyadaran) dalam membangun kepedulian akan arti penting keberadaan kawasan SM. Karang Gading Langkat Timur Laut, sehingga kelestariannya tetap harus dijaga untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber : Evansus Renandi Manalu (Analis Tata Usaha) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini