Tingkatkan Kewaspadaan, Cegah Karhutla

Rabu, 11 Oktober 2023 BBKSDA Sumatera Utara

Medan, 11 Oktober 2023. Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi di Indonesia belakangan ini dirasakan sangat tinggi sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak yang ditimbulkannya. Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, khususnya di kawasan konservasi di Sumatera Utara, Balai Besar KSDA Sumatera Utara  melaksanakan Rapat Koordinasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, pada tanggal 6-7 Oktober 2023, bertempat di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit. Acara dihadiri 84 orang peserta terdiri dari Pejabat Eselon III, IV,  Kepala Resort, Ketua Pokja dan Staf Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Anggota DAOPS Manggala Agni Seksi Wilayah I Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan & Lahan Wilayah Sumatera. 

Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara Rudianto Saragih Napitu, S.Si, M.Si., menghadirkan narasumber Kepala Seksi Wilayah I, Balai PPI Wilayah Sumatera Syamsuddin,S.P . Dalam paparannya, Syamsuddin, menjelaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu peristiwa terbakarnya hutan dan/atau lahan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik.

Hampir 99 % kebakaran hutan dan lahan di Indonesia disebabkan oleh faktor manusia (kelalaian dan kesengajaan). Khusus di Provinsi Sumatera Utara, catatan Balai PPI Wilayah Sumatera giat pemadaman karhutla didominasi kebakaran yang terjadi di sekitar wilayah Danau Toba, Kabupaten Karo dan Kabupaten Labuhan Batu. Menurut Syamsuddin, meskipun di beberapa provinsi di Indonesia saat ini sedang mengalami kemarau sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya karhutla, sebaliknya Provinsi Sumatera Utara justru diuntungkan dengan tingginya curah hujan sehingga tren hotspot bulanan pada tahun 2023, sampai dengan bulan September 2023, cenderung melandai yang menandakan angka karhutla kecil/rendah.


Namun, walaupun angka karhutla kecil, Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara mengingatkan petugas khususnya di tingkat tapak untuk tidak lengah dan tetap waspada. Aksi nyata ditingkat tapak mutlak harus terus  dilakukan, seperti :  monitoring hotspot yang ditindaklanjuti dengan groundchek untuk memastikan titik panas / titik api,  pemadaman dini melalui pemadaman darat yang dilakukan oleh Satgas Karhutla baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten,  patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pendekatan kepada masyarakat melalui sosialisasi, penyuluhan, dan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan, dan berbagai upaya lainnya. Rudianto Saragih Napitu juga mengingatkan para Kepala Resort, Kepala Seksi dan Kepala Bidang KSDA Wilayah untuk tetap membangun koordinasi dan kolaborasi dengan multi pihak, karena persoalan karhutla bukan hanya tanggung jawab Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan semata, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan bersama tentunya kita bisa memadamkan dan bisa mencegahnya, ujar Rudianto di kesimpulan akhir dari Rapat Koordinasi.

Sumber : Samuel Siahaan, SP. - Pengendali Ekosistem Hutan Pertama Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini