Orangutan Tapanuli “Sambangi” SD Aek Nabara di Orangutan Day 2023

Rabu, 23 Agustus 2023 BBKSDA Sumatera Utara

Aek Nabara, 22 Agustus 2023. Peringatan Hari Orangutan Sedunia (Orangutan Day) seyogianya tidak hanya dijadikan seremonial semata, momen ini sudah sepatutnya dijadikan sebagai edukasi bagi semua orang agar berpartisipasi dalam perlindungan, penyelamatan dan pelestarian orangutan mengingat makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini jasa-jasanya sering terlupakan.

Orangutan merupakan salah satu aktor dalam regenarasi hutan, mengutip pernyataan M Arif Rifqi, seorang praktisi Konservasi Habitat Satwa Terancam Punah Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Rabu 19 Agustus 2020, dia menyebut orangutan adalah spesies payung, dengan melindungi orangutan spesies-spesies lain yang hidup pada habitat yang sama diharapkan juga ikut terlindungi, mengapa demikian ? alasannya karena orangutan adalah spesies pemakan buah dengan daerah jelajah yang luas, dimana orangutan jantan daerah jelajahnya bisa mencapai 46 hektar, sementara yang betina 12 hektar sehingga biji dari buah-buah hutan yang dimakan dan keluar dari kotoran orangutan bisa tumbuh lebih baik dan subur dibanding yang bersumber dari persemaian atau penanaman konvensional yang dilakukan manusia. 

Hal ini yang mendasari munculnya inisiatif dilaksanakannya peringatan Hari Orangutan (Orangutan Day) di Desa Aek Nabara, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan, atas kolaborasi Yayasan Scorpion Indonesia bersama dengan Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, tepat dihari peringatan Orangutan Day 2023 yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2023. 

Oleh karena itu, peringatan Hari Orangutan yang diikuti oleh murid-murid  dan guru SD Negeri 100808 Desa Aek Nabara, diharapkan bukanlah sebatas seremonial semata, mengingat Desa Aek Nabara yang berada di Ekosistem Batangtoru ini merupakan bagian dari kawasan habitat Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang sudah dinobatkan menjadi jenis orangutan ketiga  tahun 2017 silam, setelah sebelumnya hanya dikenal Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus).

Mengangkat tema Lestari Alamku Lestari Desaku, Tim kolaborasi Yayasan Scorpion Indonesia dan Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan mengajak murid-murid  SD Negeri 100808 Aek Nabara mengenal Orangutan Tapanuli lebih dekat melalui permainan (game) dan kuis tebak suara satwa, lomba mewarnai orangutan serta pemaparan materi perlindungan dan penyelamatan orangutan yang disampaikan Efryna Rizkiyah Pohan, SP. (Penyuluh Kehutanan) serta Irwan Hanafi, S. Hut. MM. (PEH)

Pepatah mengatakan "Tak kenal maka tak sayang" ini lah salah satu yang mendasari perlunya memberikan informasi dan edukasi kepada murid-murid SD yang merupakan generasi penerus bangsa agar mengenal dan mengetahui orangutan khususnya Orangutan Tapanuli lebih dekat dengan harapan kelak setelah mengikuti kegiatan edukasi ini dapat menumbuhkan kecintaanya kepada satwa langka endemik Tapanuli yang menurut International  Union for  Conservation of Nature And Natural Resources (IUCN) sudah diambang kepunahan (Critically Endangered).

Sumber : Irwan Hanafi, S.Hut., M.M. (PEH Muda) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini