Kerja Bareng BPPTKG – TNGM Mengukur Pengembangan Gunung Merapi dan Pergerakan Magmanya

Jumat, 04 Agustus 2023 BTN Gunung Merapi

Boyolali, 3 Agustus 2023 - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tugasnya yaitu melaksanakan mitigasi bencana Gunung Merapi, pengembangan metode, teknologi dan instrumentasi, dan pengelolaan laboratorium kebencanaan geologi. Dan dikarenakan tugasnya tersebut, maka BPPTKG memasang berbagai alat di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan sekitarnya.  

Sebagai pemangku kawasan konservasi, TNGM beberapa kali mendampingi BPPTKG memasang peralatan maupun pengukuran. Seperti yang dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Agustus 2023, dilaksanakan pengukuran titik koordinat GPS dan dan gravitasi Gunung Merapi di 4 (empat) titik pengamatan. Titik pengamatan tersebut yaitu 2 (dua) titik di dalam kawasan TNGM Wilayah Kerja Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Musuk-Cepogo di Ngaliyan, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dan 2 (dua) titik lainnya di luar kawasan.

Pengukuran titik koordinat GPS menggunakan alat ukur Geodetik bertujuan untuk mengetahui laju pengembangan (inflasi) atau pengempisan (deflasi) tubuh Gunung Merapi. Jika terjadi pengembangan atau pengempisan maka pasti terjadi pergeseran titik koordinatnya.


Sedangkan pengukuran gravitasi Merapi menggunakan alat Gravitimeter yang bertujuan untuk mengukur perubahan massa di dalam Gunung Merapi dalam rangka mendeteksi pergerakan magma Merapi. Jadi, semakin banyak magma yg mengisi saluran magma maka massa Merapi meningkat, dan sebaliknya jika volume magma dlm saluran magma berkurang maka massa Merapi menurun. Pengukuran di dalam kawasan dilakukan pada ketinggian 1.408 m dpl dan 1.619 m dpl sedangkan di luar kawasan dilakukan pada ketinggian 1.160 m dpl dan 995 m dpl.

Data yg diperoleh masih data mentah, kemudian diolah  dan dianalisis di kantor BPPTKG Yogyakarta.  Menurut rencana, pekan depan dilakukan pengukuran lagi di Selo sebanyak 7 titik pengukura dg rincian 4 titik di luar kawasan konservasi dan 3 titik di dalam kawasan konservasi. 

Dalam kesempatan terpisah, Muhammad Wahyudi, Kepala Balai TNGM, mengemukakan bahwa selama ini ini, BPPTKG berkoordinasi baik dengan Balai TNGM selaku pengelola kawasan konservasi, baik tentang pemasangan alat, juga kondisi terkini Gunung Merapi. Juga segala informasi dari BPPTKG menjadi acuan utama dalam bekerja dan beraktivitas di lereng Gunung Merapi, pungkasnya.


Sumber : Balai TN Gunung Merapi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini