FPL PALEM : Bukti Jejak Langkah Konservasi Inisiasi Masyarakat

Rabu, 02 Agustus 2023 BTN Gunung Merapi

https://tngmerapi.id/fpl-palem-bukti-jejak-langkah-konservasi-inisiasi-masyarakat/

Sleman, 2 Agustus 2023 - Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) merupakan tugas Balai TNGM, akan tetapi tidak dipungkiri bahwa masyarakat memiliki andil dalam kerja-kerja konservasi di TNGM. Salah satu, mitra Balai TNGM dalam penguatan fungsi TNGM yaitu Forum Peduli Lingkungan Pecinta Alam Merapi (FPL PALEM).  

Sejak awal mula terbentuk pada 2004, FPL PALEM memiliki perhatian terhadap tumbuhan lokal di lereng Gunung Merapi, khususnya jenis-jenis anggrek. Tak hanya anggrek, kelompok masyarakat yang beralamat di Padukuhan Batur, Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman ini pun menaruh perhatian pada jenis pohon lokal yang juga host tree bagi anggrek, seperti Saninten/Sarangan (Castanopsis argentea).  

FPL PALEM sendiri telah bekerjasama dengan Balai TNGM sejak Tahun 2018 melalui perjanjian kerja sama (PKS) antara Balai TNGM dan FPL PALEM. PKS tersebut telah diperpanjang pada tahun 2021 melalui PKS Nomor PKS.05/BTNGM/TU/Ren/05/2021 dan 204-05/2021/FPL PALEM. 

Hingga saat ini, FPL PALEM telah berhasil melakukan perbanyakan generatif maupun vegetatif beberapa jenis anggrek, salah satunya yaitu Vanda tricolor yang ikonik. Selama 2 tahun belakangan, FPL PALEM telah melakukan kultur in vitro anggrek Vanda tricolor.  Perbanyakan melalui kultur in vitro ini dilakukan dengan mengisolasi bagian-bagian tumbuhan termasuk biji dalam lingkungan terkontrol (laboratorium). FPL PALEM tengah melakukan proses aklimatisasi (pengenalan dan pembiasaan pada lingkungan media tanam) anggrek hasil kultur tersebut.   Tak hanya, secara generatif melalui biji, perbanyakan anggrek juga dilakukan secara vegetatif dengan metode split atau memisahkan tunas baru.  

Selain dilakukan perbanyakan pada jenis Vanda tricolor yang merupakan primadona TNGM, FPL PALEM juga melakukan perbanyakan pada jenis Paphiopedilum javanicum dan Dendrobium heterocarpum

Secara legalitas, FPL PALEM telah mengantongi izin penangkaran jenis-jenis anggrek tersebut dari Balai KSDA D.I. Yogyakarta.  Tak hanya perizinan, FPL PALEM juga mendokumentasikan seluruh perkembangan penangkaran anggrek tersebut dalam log book. Bersama Balai TNGM, FPL PALEM juga telah melakukan relokasi anggrek di kawasan TNGM dan sekitarnya. Tercatat, sejumlah 30 anggrek telah direlokasi sejak 2021 hingga 2022. 

Atas kinerjanya tersebut, FPL PALEM mendapatkan penghargaan dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) pada Tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2015, Warjono, selaku koordinator FPL PALEM, mendapatkan Penghargaan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Tak berhenti pada pengembangan anggrek saja, kini, FPL PALEM bersama Padukuhan Batur mengembangkan Desa Wisata Batur Berdikari atau yang disingkat menjadi Dewi Batari.  Salah satu wisata yang ditawarkan yaitu wisata konservasi anggrek.  Wisata konservasi tersebut mengajak pengunjung untuk belajar jenis-jenis anggrek yang ada di TNGM serta upaya konservasi yang telah dilakukan.  Tak hanya itu, Dewi Batari juga mengkombinasikan wisata konservasi dengan wisata budaya seperti mocopat, karawitan, tari tradisional, jathilan, serta jemparingan/panahan tradisional.  

Melihat antusias dan inovasi dari masyarakat Dewi Batari, Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, S.P., M. Sc., menyampaikan apresiasinya dan perlu terus untuk terus berkembang sehingga masyarakat sejahtera, kawasan TNGM pun terjaga.


Sumber : Balai TN Gunung Merapi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 1

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini