Mengamati Primadona Hutan Pulau Komodo Dari Dekat

Jumat, 04 November 2022

Labuan Bajo, 2 November 2022. Mahasiswa magang Program Studi (Prodi) Manajemen Destinasi Pariwisata Politeknik Pariwisata NHI Bandung kali ini mengikuti penjagaan di Resort Loh Wenci – Sape, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II, Balai Taman Nasional Komodo pada tanggal 21 - 31 Oktober 2022. Yudha Pamungkas dan Andreas Yudha Pratama mendapatkan tugas untuk mengamati aktivitas resort-based management (RBM) pada pos jaga non-wisata utamanya mempelajari potensi keanekaragaman hayati anggrek hutan yang ada di dalam lingkup wilayah kerja Resort Loh Wenci – Sape.

Yudha dan Andreas memulai penugasan dengan mempelajari data potensi keanekaragaman hayati flora yang ada dalam wilayah kerja Resort Loh Wenci – Sape dengan menitikberatkan pengamatan pada anggrek hutan. Banu Widyanarko (Kepala Resort Loh Wenci – Sape) dan anggota resort mendampingi Yudha dan Andreas melakukan penelusuran jalur jelajah dan patroli daratan untuk membantu mahasiswa memperoleh data potensi yang diinginkan. Berdasarkan hasil penelusuran kedua mahasiswa pada sepanjang jalur jelajah dan patroli petugas, Yudha dan Andreas berhasil menjumpai dua jenis anggrek hutan yaitu: Vanda limbata dan Dendrobium faciferum. Kelimpahan jenis yang lebih tinggi diantara kedua jenis tersebut pada wilayah lembah Loh Wenci adalah Vanda limbata.

Vanda limbata sendiri merupakan salah satu jenis anggrek yang kerap dicari oleh berbagai kolektor anggrek di kota-kota besar Indonesia. Tumbuhan ini digemari oleh kecantikan dan keindahan bunganya yang ukurannya mencapai 3 cm, didominasi dengan warna merah kecoklatan dan disertai dengan bercak kuning serta lidah bunga berwarna keunguan. Vanda limbata juga dikenal sebagai anggrek beraroma yang mampu mengeluarkan flower scent serupa dengan bau kayu manis. Mahasiswa juga melakukan studi literatur dan mengetahui bahwa distribusi spesies V. limbata ini meliputi wilayah Jawa, Flores, dan Sulawesi. Anggrek ini diketahui mampu beradaptasi dengan kondisi iklim sangat kering (Tipe F Schmidt dan Ferguson) dan sangat cocok tumbuh pada dataran rendah.

Meskipun menjadi primadona hutan yang digemari oleh kolektor anggrek di Indonesia, Vanda limbata dari dalam kawasan Taman Nasional Komodo maupun kawasan taman nasional lainnya tidak diperkenankan untuk diambil untuk kepentingan komersial dan hanya boleh dimanfaatkan sebagian sampelnya untuk kepentingan pendidikan dan penelitian dengan izin resmi dari instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait.

Resort Loh Wenci – Sape merupakan salah satu pos jaga yang terletak di ujung barat Pulau Komodo dan berjarak cukup dekat dengan Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Resort ini masuk ke dalam Zona Rimba Taman Nasional Komodo, namun wilayah kerjanya meliputi berbagai zona lainnya diantara lain: Zona Inti, Zona Tradisional Masyarakat Lokal, Zona Perlindungan Bahari, dan Zona Tradisional Pelagis. Ragam zona dalam lingkup wilayah kerja Resort Loh Wenci – Sape membuat pola dan tantangan pengelolaan yang berbeda dibandingkan resort kerja lain dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Mahasiswa Manajemen Destinasi Pariwisata Politeknik Pariwisata NHI Bandung - Yudha Pamungkas (+6282210465828)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini