Rabu, 01 Juni 2022
Sibolangit, 2 Juni 2022. Untuk menunjang kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit sebagai salah satu objek wisata konservasi alam unggulan di Sumatera Utara, Balai Besar KSDA Sumatera Utara tak henti-hentinya melakukan berbagai upaya, seperti pada Selasa, 31 Maret 2022, telah dilaksanakan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sekitar Kawasan Konservasi Dalam Rangka Ekowisata, kepada kelompok masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisata Alam Sibolangit Berseri (WASB). Kelompok ini sudah terbentuk sejak tahun 2017 yang lalu dan menjadi binaan Balai Besar KSDA Sumatera dalam pengembangan wisata alam
Peningkatan kapasitas pokdarwis kali ini menghadirkan 2 narasumber yang sudah ahli dan berkopeten di bidangnya, yaitu Purnama Ginting, pengelola wisata alam Jendela Bambu Leuser (JBL) di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat dan Aman Hamonangan Siregar, penggiat Komunitas Sepeda di Sumatera Utara (Enduro Sumatera).
Acara yang dihadiri 30 orang peserta, dibuka langsung oleh Kepala Desa Sibolangit, Samiran Ketaren, didampingi perangkat desa yaitu BPD dan LKMD Desa Sibolangit. Dalam sambutannya, Samiran Ketaren menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan perhatian Balai Besar KSDA Sumatera Utara yang secara terus menerus membina dan mendampingi masyarakatnya melalui pokdarwis guna mendorong kegiatan Wisata Alam di TWA Sibolangit serta di Desa Sibolangit, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam pengembangan kelompok.
Masih menurut Samiran Ketaren, Desa Sibolangit sebagai jalur lintas wisata Medan Berastagi layak untuk dijadikan sebagai tujuan wisata karena memiliki berbagai potensi wisata yang unik dan menarik sehingga perlu dikembangkan, seperti wisata religi dimana Sibolangit merupakan pusat penginjilan pertama bagi masyarakat suku Karo, wisata budaya, wisata derek berupa panorama alam dan lintasan pipa air PDAM Tirtanadi sejak dahulu, dan tentunya TWA Sibolangit yang memiliki sejarah panjang konservasi sejak Tahun 1914 sebagai Kebun Raya Sibolangit.
Narasumber pertama, Purnama Ginting, dalam paparannya menyampaikan bahwa sarana prasarana yang sudah ada saat ini di TWA Sibolangit sudah cukup memadai. Yang perlu ditambahkan seperti papan arah, spot berphoto, papan informasi, penataan bagian depan pintu gerbang masuk dan beberapa sarana lainnya. Yang terpenting menurut Purnama Ginting, pelaksanaannya nyata di lapangan, saatnya untuk berbenah dan dibutuhkan aksi langsung. Bahkan dalam waktu dekat ini, Purnama akan segera membantu masyarakat membangun wisata di Desa Sibolangit sebagaimana yang sudah dilakukannya di Kabupaten Langkat.
Tak lupa pula Purnama Ginting, yang juga mantan Kepala Desa Garunggang, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, menghimbau Pemerintah Desa melalui Kepala Desa Sibolangit, untuk mengakomodir dana pembangunan wisata melalui APB Desa.
Narasumber kedua Aman Hamonangan Siregar, menyampaikan materi wahana bersepeda di TWA Sibolangit. TWA Sibolangit yang berada tidak jauh dari kota Medan hanya 3 km, merupakan lokasi yang sangat tepat untuk dijadikan wahana bersepeda mengingat bentang alam dan keasrian yang masih terjaga. Dibentuknya wahana bersepeda yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa akan mengurangi bentuk kecelakaan, meningkatkan pendapatan bagi lingkungan sekitar serta upaya mendorong adanya kegiatan konservasi.
Salah satu pengembangan dan pengelolaan wisata bersepeda kelak di TWA Sibolangit, menurut Aman, adalah pumping track, yaitu wahana bersepeda yang mengandalkan teknik memompa untuk membuat laju sepeda semakin kencang. Khusus di Sumatera Utara belum banyak lokasi seperti ini, sehingga membuat daya tarik akan semakin tinggi bagi para pesepeda. Track yang bisa dinikmati mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa serta tidak membutuhkan lahan yang luas dan bisa tetap mempertahankan pepohonan yang ada untuk memperindah track.
Tidak lupa juga Aman memperagakan cara mempergunakan sepeda gunung dan pemeliharaanya. Peragaan dan pemeliharaan ini perlu dilakukan untuk kelangsungan pengelolaan 11 (sebelas) unit sepeda gunung oleh Pokdarwis Wisata Alam Sibolangit Berseri yang telah diserahkan Balai Besar KSDA Sumatera tahun 2021 lalu, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat.
Sedangkan di sesi diskusi peserta yang hadir mengharapkan seluruh anggota Pokdarwis mengajak bergotong royong bersama dalam membangun wisata di TWA Sibolangit dan Desa Sibolangit, serta berharap kehadiran para narasumber kembali kelak membantu dan menyemangati masyarakat dalam mengembangkan wisata Sibolangit.
Sumber : Samuel Siahaan - PEH Pertama dan Kepala Resort Konservasi Wilayah CA/TWA Sibolangit, BBKSDA Sumut
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0