Pemangsa Melata dari Tambora

Kamis, 19 Mei 2022

Pekat, 19 Mei 2022. Piton, nama ular yang sudah sangat familiar di telinga masyarakat indonesia. Berita tentang satwa ini yang sering di jumpai masuk ke pemukiman warga dan menyebabkan kehebohan tersendiri. Ular dengan nama ilmiah Phyton reticulatus ini memiliki banyak nama, ada yang menyebutnya sanca, ular sawah, dll. Orang Mbojo* sendiri menyebut nama ular ini dengan sebutan “Kamau“.

Pernah terbayangkan bagaimana jika kita bertemu satwa ini di hutan rimba? Panik mungkin iya. Ular ini merupakan hewan melata yang menghuni hutan Tambora. Hutan yang belum banyak terjamah oleh manusia merupakan tempat ideal untuk ular ini. beberpa kali Pendaki yang akan naik ke Puncak Tambora menjumpai ular ini di jalur pendakian. kondisi hutan yang rapat di jalur pendakian menjadi tempat yang nyaman untuk satwa ini hidup.

Piton merupakan ular terpanjang di antara jenis ular yang lainnya, memiliki ukuran yang besar, tidak berbisa (non venomous) serta memiliki pola lingkaran-lingkaran besar yang berbentuk jala. (Rahmayani, 2014). Phyton reticulatus ini sangat bervariasi dengan motif jaringan atau rantai disertai warna dasar perak abu-abu atau perak coklat. Motif yang dimiliki punggungnya merupakan ciri khas warna dasar dari ular ini. Masing-masing Phyton reticulatus dari daerah sebaran memiliki keunikan pada corak dan warna sisiknya.

Habitat Piton di hutan dataran rendah sampai ketinggian 0-1.300 mdpl. Namun di Tambora Ular ini juga dijumpai pada ketinggian 1200 mdpl. Piton dewasa dapat lebih sering ditemukan di darat pada siang dan malam hari sedangkan ular Phyton yang masih muda lebih muda sering ditemukan di atas pohon (Marlon, 2014).

Phyton reticulatus merupakan piton yang paling besar di antara spesies lainnya yang masih ada saat ini, selama masa hidupnya panjang tubuh ular ini dapat mencapai 11 meter dengan bobot badan mampu mencapai 158 kg (Matswapati, 2009). Beberapa cacatan perjumpaan jenis ini di Tambora dengan berbagai ukuran. ada yang masih cukup kecil seperti yang terdapat di pohon di atas, dan yang terbesar dengan panjang kurang lebih 7-8 meter.

Ular Piton (Phyton reticulatus) merupakan predator puncak di Hutan Tambora. Mangsa ular ini diantaranya adalah Babi Hutan dan Monyet Ekor Panjang yang merupakan musuh petani dan penduduk di sekitar tambora. Jika predator ini hilang maka satwa hama ini kan menjadi tidak terkendali dan akan merugikan masyarakat sekitar hutan. Keberadaan piton sebagai pengendali rantai makanan sangat penting. Oleh karena itu kita harus ikut menjaga kelestarian satwa ini beserta rumah tinggalnya.

Ular Piton memang menakutkan, bahkan merupakan predator puncak di Hutan Tambora. Apakah dengan predikat tinggi dan seseram itu ular ini hidup dengan aman? tentu tidak. Banyak ancaman yang mengintai hidup ular ini. Perubahan penggunaan lahan, illegal logging, perambahan dan kebakaran hutan menjadi ancaman terhadap keberadaan satwa ini. Mengingat perannya yang sangat penting dalam ekosistem hutan Tambora, maka kita perlu menjaga bersama satwa ini beserta habitatnya agar tetap lestari.

” Mbojo : Suku yang mendiami wilayah Pulau Sumbawa bagian Timur (Dompu dan Bima)

Sumber : Samsul Maarif, S.Hut. - PEH Seksi Pengelolaan Taman Nasional II II Pekat, Balai TN Tambora

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini