Memantau Komoditi Teripang Desa Papagarang

Senin, 11 April 2022

Ayu Dini Kartika Putri, narasumber pendampingan usaha, memandu pelaksanaan pretest bersama dengan Kepala Resort Papagarang

Labuan Bajo, Balai Taman Nasional Komodo, 7 April 2022. Resort Papagarang Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Balai Taman Nasional Komodo menggelar pendampingan usaha ekonomi kelompok masyarakat di Desa Papagarang pada tanggal 30 – 31 Maret 2022. Kegiatan pendampingan ini dikoordinir oleh Yovi Septia (Kepala Resort Papagarang/Penyuluh Kehutanan Pertama) bersama dengan anggota resortnya.

Desa Papagarang merupakan salah satu dari tiga desa yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Desa ini memiliki keindahan pantai berwarna biru kemudaan dengan dikelilingi bentangan bukit sabana yang berwarna kuning kecokelatan di saat musim kemarau. Keindahan bentang alamnya membuat Desa Papagarang ditetapkan sebagai salah satu Desa Wisata pada lingkup kabupaten Manggarai Barat.

Desa Papagarang  memilki kelompok binaan usaha  yang  dinamakan  kelompok  Tanjung Keramat. Kelompok ini memiliki usaha di bidang akukultur dengan mengumpukan biota laut teripang (Holothuria sp.) sebagai sumber protein hewani yang menjadi komoditas perdagangan baik di dalam maupun luar negeri. Kelompok Tanjung Keramat memanfaatkan zona tradisional masyarakat lokal dalam mencari teripang di alam.

Sebagai upaya mendukung kegiatan usaha kelompok Tanjung Keramat, Yovi Septia bersama timnya menghadirkan seorang pakar bidang manajemen bisnis dan kewirausahaan, Ayu Dini Kartika Putri, dari Sustainable Tourism (SUSTOUR) Project Swisscontact Indonesia sebagai narasumber utama pada kegiatan pendampingan usaha kali ini. Kegiatan pendampingan yang diikuti oleh 20 orang warga Desa Papagarang ini diawali dengan pretest dengan maksud untuk mengetahui pemahaman dan gagasan anggota kelompok terhadap perencanaan bisnis kelompok usahanya.

Anggota kelompok Tanjung Keramat kemudian diminta untuk berpendapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi termasuk menentukan solusinya dalam menjalankan usaha akuakultur teripang di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Adapun permasalahan yang dihadapi kelompok Tanjung Keramat adalah kerusakan keramba dan tidaknya bahan untuk memperbaiki keramba di sekitar wilayah desa yang dapat dimanfaatkan. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, anggota kelompok Tanjung Keramat berkeinginan untuk mendatangkan dan menggunakan bambu serta kayu untuk meningkatkan kualitas keramba. Kelompok Tanjung Keramat juga menyampaikan bahwa mereka mengalami gagal panen karena teripang yang dibudidayakan dicuri sebelum sempat dipanen sehingga kedepannya akan diberlakukan piket penjagaan keramba teripang.

Ayu Dini Kartika Putri memandu diskusi dengan mengarahkan anggota kelompok Tanjung Keramat untuk menyusun rencana kerja tindak lanjut. Rencana tindak lanjut ini berisikan rencana aksi selama tiga bulan kedepan yang perlu anggota kelompok laksanakan disertai dengan waktu pelaksanaan dan ditentukan penanggungjawabnya pada setiap rancangan kerjanya. Sebagai contoh,  pada  bulan  April  kelompok  Tanjung Keramat akan  mulai mengumpulkan bahan untuk memperbaiki keramba yang selanjutnya perbaikan keramba akan dilakukan pada Bulan Mei mendatang. Kelompok Tanjung Keramat akan meletakan teripang remaja (juvenile) dalam keramba pada Bulan Juni.

Melihat antusias kelompok Tanjung Keramat mengikuti rangkaian kegiatan pendampingan, Resort Papagarang selaku pendamping kelompok ini memiliki tugas lanjutan untuk turut melakukan pemantauan terhadap produktivitas usaha kelompok dan memastikan rencana kerja tindak lanjut yang telah dibuat bersama benar dilaksanakan. Balai Taman Nasional Komodo berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan teripang secara lestari dan tidak memanennya secara berlebih sepanjang tahun. Peranan teripang terhadap kelestarian lingkungan sangat penting untuk itu keberadaannya perlu dijaga.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Penyuluh Kehutanan Pertama - Yovi Septia, S.Si. (+6281236402948)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini