Indonesia menjadi tuan rumah Asian Elephant Range States Meeting

Jumat, 21 April 2017

Jakarta, April 2017 – 12 negara Asia yang memiliki populasi gajah berkumpul pada acara “The Asian Elephant Range States Meeting (AsERSM)” yang diselenggarakan pada tanggal 18-20 April 2017 di Hotel Shangrila Jakarta. Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi tuan rumah pertemuan AsERSM ke-2 setelah pada tahun 2006 pertemuan yang sama dilaksanakan di Kualalumpur, Malaysia. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kerjasama antar negara-negara di Asia untuk melestarikan gajah di Asia.

Kondisi gajah liar di berbagai negara masih terus mengalami tekanan dengan berkurangnya habitat, fragmentasi habitat, perburuan dan perdagangan gading gajah. Status seluruh spesies gajah di dunia tergolong dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) pada tahun 1990.

Indonesia merupakan negara yang memiliki dua sub-spesies gajah Asia sekaligus yaitu Kalimantan dan Sumatera. Populasi saat ini diperkirakan tersisa 1724 individu (FKGI,2014) menurun sekitar 28% dari tahun 2007 yang tercatat sekitar 2400-2800 individu. Pada tahun 2011, gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) statusnya telah menjadi Critically Endangered (CR), dikarenakan jumlah populasi yang menurun kurang lebih 80% selama lebih dari 3 generasi. Selain itu, lebih dari 69% habitat gajah sumatera yang potensial telah berkurang dalam 25 tahun terakhir.

Pertemuan multilateral ini diikuti oleh delegasi dari 12 negara yaitu Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam akan membicarakan dan berdiskusi mengenai beragam topik yang terkait dengan pelestarian gajah diantaranya pengelolaan populasi gajah, konflik antara manusia dengan gajah, perburuan dan perdagangan gading dan bagian tubuh gajah.  

Kegiatan yang dikoordinasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI difasilitasi oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature) - Species Survival Commission (SSC), Asian Elephant Specialist Group (AsESG), dan didukung oleh  Asian Elephant Conservation Fund of the U.S. Fish and Wildlife Service.  Dukungan lain juga diberikan oleh Yayasan Resolusi Gajah Indonesia (Regain), International Elephant Foundation (IEF), and The European Union Indonesia Office.

Pertemuan AsERSM akan ditutup dengan penandatangan “The Jakarta Declaration for Asian Elephant Conservation” pada tanggal 20 April 2017 yang merupakan salah satu bentuk komitmen negara negara Asia yang memiliki populasi gajah untuk bersama-sama melestarikan gajah di Asia.

Sumber Info : Direktorat KKH

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini