Upaya Kurangi Abrasi, Direktur Jenderal KSDAE Ikuti Penanaman Mangerove di Brebes

Kamis, 25 April 2024 Sekretariat Ditjen KSDAE

Brebes, 25 April 2024. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan Penanaman 25.000 Mangrove serentak di 25 tempat di seluruh pelosok Indonesia, Kamis (25/04/2024). Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) mengikuti penanaman di Pulau Cemara, Sawojajar, Brebes, Jawa Tengah.

Penanaman serentak yang diikuti oleh 200 peserta dari berbagai kalangan ini dihadiri oleh Pj. Bupati Brebes, perwakilan Pj. Gubernur Jawa Tengah, pejabat pemerintah daerah Brebes dan perangkat desa. Tidak hanya pejabat dari pemerintah daerah saja, tapi juga hadir para pejabat dari lingkup KLHK. Dirjen KSDAE didampingi oleh Direktur Konservasi Tanah dan Air, Sekretaris Ditjen KSDAE, Direktur BPPE, dan Direktur KKHSG. Selain unsur dari pemerintah, unsur TNI, pelajar hingga masyarakat sekitar, juga ikut memeriahkan kegiatan ini.

Brebes dipilih menjadi lokasi penanaman mangrove karena memiliki lokasi hutan mangrove paling lebat di Jawa Tengah dan garis pantai yang cukup panjang. “Brebes memiliki garis pantai sepanjang 63 kilometer, di sini (Pantai Cemara) salah satunya,” jelas Pj. Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar, saat menyampaikan laporan kegiatan Penanaman 25.000 Mangrove di Pantai Cemara, Kamis (25/04/2024).


Dirjen KSDAE ditemani Pj Bupati Brebes menanam mangrove di Pulau Cemara, Sawojajar, Brebes, pada Kamis (25/04/2024)

Pernyataan Iwanuddin ini diamini oleh perwakilan Pj. Gubernur Jawa Tengah, yang menyampaikan bahwa Brebes adalah salah satu wilayah yang memiliki hutan mangrove terlebat di Jawa Tengah. Tapi sayangnya, ada ancaman abrasi yang menghantui pesisir utara Pulau Jawa ini. Penanaman mangrove ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko abrasi dan dampak buruknya bagi lingkungan. Pernyataan tersebut juga disampaikan oleh Dirjen KSDAE, Prof. Satyawan Pudyatmoko saat menyampaikan arahan Menteri LHK di pembukaan kegiatan Penanaman 25.000 Mangrove. “Penanaman mangrove dapat memberikan manfaat antara lain mengurangi abrasi pesisir akibat gelombang laut, menangkap bahan pencemar sehingga menjaga kualitas air, habitat bagi beragam flora dan fauna pesisir dan laut, menjadi sumber bahan pangan khususnya perikanan, menciptakan daya tarik wisata dengan tampilan estetik dan meningkatkan cadangan karbon,” jelas Dirjen KSDAE.

Dalam kegiatan penanaman tersebut, ada 1.000 bibit mangrove yang ditanam bersama-sama. Komitmen pemerintah dalam upaya menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, sinergi dengan berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan. Sama seperti kegiatan Penanaman 25.000 Mangrove yang dilaksanakan berkat kerja sama dengan Harian Rakyat Merdeka, Society Renewable Energy (SRE), para pegiat lingkungan, generasi muda dan masyarakat.

“Kelestarian bumi bukanlah tanggungjawab perorangan. Kelestarian bumi adalah tanggungjawab semua pihak yang hidup di bumi tanpa terkecuali. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya kelestarian bumi perlu ditanamkan pada diri masing-masing individu sedini mungkin dan secara berkesinambungan,” pesan Menteri LHK, Siti Nurbaya.


Salam Lestari!

Sumber: Setditjen KSDAE

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini